Menko Polhukam: Serangan Bom Thamrin Dirancang Dari Penjara

Dibaca: 133 Oleh Tuesday, 1 March 2016March 3rd, 2016Berita

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)  Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan yang cukup aman.  Namun, masih ada segelintir warga Indonesia yang ingin mengganggu suasana harmonis ini.

“Tapi upaya-upaya ini juga bisa ditekan. Untuk itu para aparat pemerintahan  di Banten ini saya minta untuk bersinergi, bekerjasama untuk menangkal ancaman gangguan ini,” kata Menko Luhut dalam pertemuan dengan aparat  pemerintahdaerah, aparat keamanan, aparat hukum hingga perangkat daerah seperti camat, lurah dan kepala desa di Banten Senin (29/2).

Menko Polhukam mengatakan dari penangkapan tersangka teroris yang terlibat kasus bom Thamrin, di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, terungkap bahwa serangan itu dirancang dari penjara Nusakambangan. “Peristiwa Thamrin itu dirancang dari Nusakambangan. Karena itu Nusakambangan saat ini sudah kita isolasi, agar ke depan tidak terjadi lagi masalah yang dipicu dari tahanan teroris di Nusakambangan,” kata Menko Luhut. Ia menambahkan alat komunikasi sudah tidak bisa dipergunakan lagi di dalam penjara, dan kalau seorang napi teroris bertemu dengan keluarganya, pengawasannya saat ini sudah lebih baik.

Ia menjelaskan pelaku teror melakukan serangan atas nama ISIS. Ia juga menegaskan  bahwa ISIS bukan Islam dan Islam bukan ISIS. Dengan koordinasi yang baik antar aparat intelijen seperti BIN, BAIS, Densus 88, dan Polri, saat ini  setiap pergerakan kelompok-kelompok teroris dapat dideteksi.

Menteri Luhut mengatakan pemerintah saat ini juga menggunakan pendekatan soft approach, yaitu pendekatan budaya dan pandekatan agama. Pemerintah menangani masalah  terorisme dan deradikalisasi  secara sistematis, holistik dan terpadu.

“Kita mengidentifikasi beberapa tokoh-tokoh teroris yang terkenal itu berasal dari Banten, seperti Rois alias Iwan. Kita harus mengusahakan agar tidak muncul Rois-Rois baru,” kata Menko Luhut. Rois adalah pelaku bom Kuningan tahun 2004 yang dijatuhi hukuman mati pada tahun 2005 oleh PN Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan tersebut Menko Polhukam juga menyinggung pemerataan pembangunan di Indonesia. Ia menghimbau agar program dana desa yang sudah digulirkansupaya disukseskan oleh semua pihak, dari Gubernur, Bupati, Camat hingga kepala-kepala desa.

“Dampaknya, program ini bisa mengurangi kemiskinan dan mengurangi keinginan orang untuk melakukan hal-hal yang radikal, karena penduduk kita itu sibuk dengan pekerjaan dan mereka bisa makan dengan baik,” kata Menteri Luhut.

Dalam jumpa wartawan yang dilakukan setelah acara pengarahan dengan para  pimpinan daerah Banten, Menteri Luhut menyatakan dana desa yang diberikan pemerintah kepada desa-desa diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat, mengurangi kesenjangan dan mengurangi radikalisme.

Mengenai revisi UU KPK, Menteri Luhut menjelaskan bahwa tidak ada perubahan sikap pemerintah. Pemerintah tetap pada pendiriannya bahwa revisi dilakukan melalui empat poin yang akan memperkuat KPK.

“Jadi kalau DPR memutuskan selain empat poin itu, tidak akan kita terima. Kalau ada media yang bilang saya ngotot-ngotot, itu beritanya tidak kredibel,” ujar Menko Polhukam.

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mengevaluasi peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan Undang-Undang yang lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan diatasnya.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel