Menko Polhukam apresiasi TNI yang telah membantu Polisi dalam memberantas terorisme

Dibaca: 131 Oleh Friday, 22 July 2016Berita
Menko Polhukam apresiasi TNI yang telah membantu Polisi dalam memberantas terorisme

Penghargaan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan saat beramah-tamah dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama se provinsi Banten di ibukota privinsi Serang pada hari Jumat (22/7).

Dalam kunjungan tersebut Menko Polhukam memperkenalkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru saja dilantik pekan ini, Komjen Suhardi Alius.

“Unsur-unsur keamanan bekerja keras untuk melindungi segenap rakyat Indonesia. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih personel-personel TNI/Polri yang telah berhasil menaklukkan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso,” katanya.

Ia berharap revisi UU Anti Terorisme yang sedang berjalan di DPR bisa melihat kenyataan bahwa peran TNI tidak bisa dihindari dalam membantu operasi-operasi pemberantasan terorisme.

“Perkembangan politik Indonesia cukup menggembirakan, hubungan Pemerintah dengan parlemen sangat baik, hal ini tidak bisa kita bayangkan setahun yang lalu. DPR dan Pemerintah menyadari kekurangan masing-masing dan masih saling memperbaiki,” lanjut Menko Luhut.

Menteri Luhut mengimbau kepada pengikut kelompok Santoso yang masih tersisa untuk menyerahkan diri. “Kita juga punya policy untuk mereka yang masih diatas gunung kita ajak turun, karena mereka adalah warga negara Indonesia,” katanya. Menurutnya pendekatan yang akan dilakukan pemerintah adalah pendekatan agama serta budaya.

“Negara kita ini harus kita bangun dengan ketenangan dan kebersamaan dengan menghindari kebencian. Agama apapun mengajarkan kita untuk tidak menyebar kebencian,” kata Menteri Luhut.

Dalam pidatonya, Menko Luhut juga menyinggung kemajuan yang telah dicapai negara ini dalam bidang ekonomi. Dari data statistik, menurut Menteri Luhut, terlihat kemajuan yang dicapai oleh Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Untuk lebih memacu pertumbuhan ini, pemerintah baru-baru ini meluncurkan program Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) agar transparan program ini dilakukan melalui sistem online dan mengurangi bentuk transaksi tunai.

“Penerimaan pajak kita selama ini delapan persen dari APBN. Banyak yang punya NPWP tapi tidak membayar pajak karena kita punya kemampuan untuk mengawasi. Kita harapkan pembayar pajak ini bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Penerimaan pajak kita bisa mencapai 2000 triliun dalam tiga atau empat tahun ke depan. Saya bisa menjamin transparansi akan kita rasakan dalam seluruh aspek kehidupan kita di Indonesia ini,” ujarnya.

Menurutnya program ini dibuat menjelang tahun 2018 saat dimulainya perjanjian pertukaran informasi pajak yang membuat siapa saja yang menyembunyikan aset di luar negeri bila terbukti bisa kena hukuman.

“Presiden sudah menyatakan jangan mempidanakan kebijakan. Kalau seseorang mengambil uang dari tempat kerjanya, lalu uang dikembalikan dengan penalty nya, maka ia tidak akan dipidanakan. Kita sudah berpikir ke arah itu,” kata Menko Luhut.

Dalam kesempatan tersebut Menko Polhukam memuji kerukunan beragama yang telah berlangsung di Provinsi Banten serta mengharap keharmonisan ini bisa terus terjaga demi menjamin rasa aman dan ketenangan masyarakat sehingga pembangunan bisa dilakukan dengan lancar.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel