Menko Polhukam: Semangat Bela Negara Muncul Dari Rasa Memiliki Negeri

Dibaca: 280 Oleh Thursday, 10 August 2017Berita
Menko Polhukam: Semangat Bela Negara Muncul Dari Rasa Memiliki Negeri

YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan bahwa semangat bela negara perlu dimunculkan di hati setiap rakyat Indonesia. Namun sebelumnya rakyat harus mempunyai rasa memiliki negeri terlebih dahulu disertai dengan penguatan nilai Pancasila sebagai ideologi negara.

“Karena untuk menghalau ancaman yang ada saat ini tidak mungkin diserahkan hanya pada tentara dan polisi,” kata Menko Polhukam Wiranto pada seminar nasional di Universitas Islam Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (9/8).

Menurutnya, ancaman saat ini sudah berubah bukan lagi berupa invasi militer. Dikatakan, cara-cara tersebut sudah ditinggalkan negara penjajah karena untuk konteks saat ini dinilai tidak lagi menguntungkan, baik dari sisi ekonomi maupun posisi mereka di ranah geopolitik internasional.

“Invasi dengan pendudukan pasukan di negara lain kan biayanya mahal sekali. Belum lagi akan menghadapi hujatan dari berbagai negara, tentu itu tidak menguntungkan mereka,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Sehingga ancaman tersebut bertransformasi melalui penyerangan ideologi berupa penyusupan paham radikal dan terorisme, perusakan lingkungan seperti ilegal loging, perusakan alam pikir masyarakat melalui media sosial, serta pemasokan narkoba untuk memutus perkembangan generasi muda Indonesia. Menurut Menko Polhukam, ancaman tersebut justru lebih efektif dan membahayakan dibandingkan ancaman militer karena lebih banyak memanfaatkan ‘tangan’ masyarakat Indonesia sendiri.

“Masalahnya rakyat kita rata-rata belum paham bahwa itu ancaman. Mereka merasa itu semua adalah bagian dari kehidupan kita yang dinamis,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Untuk itu, pembinaan ideologi Pancasila perlu diperkuat karena pesatnya globalisasi menyebabkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat semakin luntur. Selain itu, banyaknya arus informasi yang masuk dapat menyebabkan bangsa Indonesia melupakan jati dirinya.

“Kita harus memberi pemahaman kepada rakyat tentang Pancasila dan bela negara agar rakyat mencintai Pancasila dan negeri. Pengamalan Pancasila dan keberhasilan bela negara dapat menghilangkan ancaman dari dalam negeri dan memperkuat ketahanan nasional,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel