Menko Polhukam Ajak Masyarakat Kembali ke Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa

Dibaca: 150 Oleh Sunday, 15 January 2023January 16th, 2023Menko Polhukam, Berita, Deputi VI Bidkor Kesbang
WhatsApp Image 2023 01 16 at 6.15.59 PM

SIARAN PERS No: 4/SP/HM.01.02/POLHUKAM/1/2023

Polhukam, Surabaya – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD mengingatkan bahwa pada tahun 2023 Indonesia akan menghadapi perfect storm atau bencana ekonomi yang luar biasa. Jika Indonesia tidak siap, maka di tahun 2045 akan gagal.

“Kalau dulu Indonesia itu lahir merdeka dengan luar biasa hebat melalui perang dunia kedua, maka kita sekarang sedang akan menghadapi situasi yang kurang lebih sama. Seluruh studi-studi pembangunan di dunia menyebutkan pada tahun 2023 akan terjadi perfect storm, bencana ekonomi yang luar biasa,” kata Menko Polhukam Mahfud MD saat memberikan pidato kunci Dialog Kebangsaan bertema Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (14/1/2023).

Apa yang terjadi di tahun 2023? Menko Polhukam mengatakan, akan terjadi resesi ekonomi, inflasi dan deflasi di semua negara. Menko menyatakan, sekarang ini sudah ada 16 negara yang harus mendapat bantuan dari International Monetary Found (IMF) dan 30 negara lainnya sedang mengantri. “Artinya ini serius, kita belum antri dan kita akan berusaha agar tidak antri masuk di sini,” kata Menko Polhukam Mahfud MD.

Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengingatkan agar selalu kembali ke Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Menurutnya, dalam tantangan berat seperti ini jangan sampai mencari selamat sendiri. “Ini tantangannya berat, jangan sampai kita mencari selamat sendiri-sendiri berdasarkan ikatan primordial masing-masing yang ingin saling mendominasi. Itulah perlunya kita bicara mengingatkan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa,” kata Menko Polhukam Mahfud MD.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan data dari Kementerian Agama yang menyebutkan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama Jawa Timur pada tahun 2021 menembus angka 77,8%. Capaian ini menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan Indeks KUB tertinggi se-Pulau Jawa.

“Ini merupakan hasil dari sinergitas, kolaborasi, gotong royong dan tepo seliro yang terjalin di seluruh elemen di Jatim,” katanya.

Selain itu, kata Khofifah, di Jatim juga terdapat moderasi, saling tafahum dan toleransi di dalamnya. Sehingga meskipun ada perbedaan-perbedaan tetapi ada pemahaman satu dengan yang lainnya, serta dilanjutkan dengan respect dan trust satu sama lain.

“Saya selalu berpesan agar Jatim tidak boleh batuk, karena kalau sampai batuk droppletnya bisa sampai ke Ibukota. Oleh karena itu saling memahami adalah bagian penting dari serangkaian yang kita bangun, sehingga muncul kepercayaan antara satu dengan yang lain. Karena dengan bersatu seluruh sector akan bergerak dengan produktif dan signifikan,” kata Khofifah.

Gubernur D.I.Y Sri Sultan Hamengkubuwono X yang juga hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa dalam Pancasila terkandung Bhineka Tunggal Ika yang dijamin oleh konstitusi. Untuk itu, ketika ada masalah perlu diingat bahwa sesama anak bangsa harus saling menghargai karena kemajemukan itu sudah luluh dalam Kebhinekaan.

“Harapan saya, jangan hanya mengatakan Bhineka Tunggal Ika adalah lambang negara tetapi kita harus aplikasikan menjadi strategis integrasi bangsa. Itulah pilihan kita untuk berbangsa dan bernegara,” kata Sri Sultan.

Humas Kemenko Polhukam  RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel