Ibu Pertiwi Ingin Lindungi Mama-Mama di Papua

Dibaca: 227 Oleh Tuesday, 29 March 2016Opini Publik
Ibu Pertiwi Ingin Lindungi Mama-Mama di Papua

Author :: Galuh Pangestu
Date :: Sel 29/03/2016 @ 14:45

Ketika sebuah kata Papua terucap, berjuta makna akan membanjiri benak setiap warga negara. Dari mulai indahnya Raja Ampat, kompleksnya implementasi otonomi, hingga konflik yang sekali dua kali masih bersemi. Namun tidak banyak, atau belum banyak yang menyoroti sosok perempuan kuat Papua. Ya.. Mama..sebutan dan sapaan yang bermakna  penuh dengan kekuatan.

Jika berbicara tentang perempuan Papua, banyak hal yang dapat digali dan dimaknai. Banyak pihak dan kalangan yang berbicara mengenai potensi perempuan Papua yang belum begitu banyak tergali akibat kompleksitas pemberitaan konflik di Papua. Perempuan Papua harus mengemban beban akibat pembangunan yang belum mencapai kata ideal, dan segala ketimpangan serta penderitaan yang harus diemban karena adanya konflik di ujung Timur Indonesia itu.

Berdasarkan laporan dari Komnas Perempuan, kekerasan masih menjadi makanan harian yang diterima mayoritas perempuan papua. Memang data korban kekerasan perempuan di Papua tidak signifikan, bahkan bisa dikatakan nihil. Namun bukan berarti tidak ada kasus kekerasan terhadap perempuan. Justru sebaliknya, kekerasan demi kekerasan domestik masih menjadi kisah nestapa yang terus bergulir. Jumlah laporan kekerasan menjadi nihil karena sulitnya akses pengaduan, atau kekhawatiran dari pihak korban, hingga laporan bukan merupakan jalan akhir bagi para korban.

Kekerasan yang dialami oleh para mama di Papua sangat berlapis, dari mulai kekerasan gender hingga kekerasan etnik atau ras.  Sementara lapisan kekerasan ini berpola menjadi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT, diskriminasi ekonomi dan politik, hingga pola kekerasan yang berbasis sumber daya alam.

Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) duduk bersama Komnas Perempuan, dan seluruh kementerian/ lembaga terkait membahas masalah pentingnya perlindungan HAM perempuan di Papua pada hari Selasa (29/03) di Kantor Kemenko Polhukam. Kemenko Polhukam sepakat dengan Komnas Perempuan bahwa pembangunan berbasis HAM dan perempuan itu penting, terutama dimulai dari Papua. Tentunya Ibu pertiwi menangis ketika para mama di Papua mengalami sejumlah kekerasan. Untuk itu, pemerintah bersatu padu, mewujudkan cita-cita ibu pertiwi untuk melindungi mama-mama di Papua. Agar tidak adalagi para mama yang harus merasakan getirnya segala bentuk kekerasan yang masih menjadi bulan-bulanan.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel