Deputi Bidkoor Pollugri Kemenko Polhukam: Indonesia Dorong ASEAN Majukan Stabilitas dan Perdamaian Indo-Pasifik

Dibaca: 23 Oleh Friday, 4 December 2020Berita, Deputi II Bidkor Polugri
Deputi Bidkoor Pollugri Kemenko Polhukam: Indonesia Dorong ASEAN Majukan Stabilitas dan Perdamaian Indo-Pasifik

SIARAN PERS No. 257/SP/HM.01.02/POLHUKAM/12/2020

Polhukam, Bogor – Indonesia akan terus mendorong ASEAN untuk memainkan peran sentral dalam memajukan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. ASEAN harus terus melakukan distruptive innovation untuk keluar dari zona nyaman agar tetap relevan menjawab tantangan saat ini.

Demikian pernyataan Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Lutfi Rauf dalam Round Table Discussion tentang Implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasific dalam Mewujudkan Kawasan Pasifik yang Aman, Stabil dan Sejahtera, Kamis (3/12/2020) bekerjasama dengan FISIP Universitas Cenderawasih, Jayapura.

“Para pemimpin ASEAN telah mengadopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pasific (AOIP) sebagai pegangan bagi ASEAN untuk melakukan engagement di Indo-Pasific. Outlook ini bersifat inklusif dan terbuka bagi kerja sama dengan semua pihak,” kata Lutfi.

Dijelaskan, kawasan Indo-Pasifik yang membentang luas, mencakup Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta berbagai negara di dalamnya, memiliki daya tarik kuat di dunia internasional. Selain itu, kawasan ini juga memiliki potensi demografis sangat besar. Namun di sisi lain, muncul berbagai tantangan dengan semakin tajamnya rivalitas kekuatan besar di dalamnya. Berbagai konsep geopolitik dalam mendefinisikan Indo-Pasifik muncul dengan kecenderungan saling menjatuhkan.

“Menanggapi dinamika kawasan seperti ini, Indonesia melalui ASEAN berinisiatif merumuskan cara pandang bersama yang menggarisbawahi sentralitas ASEAN dalam menerjemahkan arsitektur kawasan Indo-Pasifik. AOIP menekankan pentingnya kerja sama untuk mencapai kesejahteraan bersama di kawasan,” kata Lutfi.

Lufti mengatakan, prinsip Indo-Pasifik yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI mengedepankan prinsip menghargai kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negara lain. Ditambah dengan prinsip pelengkap bagi sejumlah kerja sama yang telah ada, konsep Indo Pasifik ala nusantara dipandang sangat sesuai dengan perkembangan dinamika internasional saat ini dengan tidak memihak kepada salah satu kiblat dunia.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut Dubes RI Untuk Fiji Benyamin Scott Carnadi, Dubes Philemon Arosnbaya, Direktur Kerjasama Eksternal ASEAN Kemenlu Carolina Tinangon. Kemudian sebagai penanggap Melyana Pugu (Dosen HI Universitas Cenderawasih) dan Marinus Yaung (Dosen HI Uncen).

“Indonesia dipandang dapat berperan sebagai jembatan komunikasi dan kolaborasi antara ASEAN dan Pasifik. Oleh karena itu sangat penting bagi Indonesia untuk mengajak ASEAN guna memperkuat engagement secara proaktif kepada negara-negara di Pasifik melalui kerja sama konkret yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat Pasifik,” kata Lutfi Rauf.

Dalam diskusi dibahas peran Papua sebagai Provinsi terdepan Indonesia di Kawasan Pasifik yang dapt berperang menjadi jembatan antara Kawasan Pasifik dan ASEAN. Hal strategis yang dapat dikembangkan adalah peran strategis Universitas Cenderawasih sebagai perguruan tinggi di Papua menjalin hubungan kerja sama dengan Unicersitas di Pasifik. Peserta diskusi mengangkat pentingnya SDM sebagai modal pembangunan di Papua. Selain itu infrastruktur seperti pelabuhan dan transportasi di Papua perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan konektivitas Indonesia dengan Pasifik.

 

Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel