Author :: IDA OTNAS
Date :: Sel 05/31/2011 @ 08:22
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, dan Kementerian Luar Negeri kiranya dapat mencari jalan untuk dapat menghadirkan Muhammad Nazaruddin. Hal ini disampaikan kepada pers agar persoalan Nazaruddin tidak berlarut-larut, karena pada saat ini status Nazaruddin adalah masih sebagai saksi. Kehadiran kembali Nazaruddin ke Indonesia akan berakibat baik, baik untuk Nazaruddin, maupun lembaga dimana Nazaruddin beraktivitas, karena Nazaruddin dapat menjelaskan semuanya, terutama kepada KPK.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, dan Kementerian Luar Negeri kiranya dapat mencari jalan untuk dapat menghadirkan Muhammad Nazaruddin. Hal ini disampaikan kepada pers agar persoalan Nazaruddin tidak berlarut-larut, karena pada saat ini status Nazaruddin adalah masih sebagai saksi. Kehadiran kembali Nazaruddin ke Indonesia akan berakibat baik, baik untuk Nazaruddin, maupun lembaga dimana Nazaruddin beraktivitas, karena Nazaruddin dapat menjelaskan semuanya, terutama kepada KPK.
Segala isu dan spekulasi atas pernyataan Menkopolhukam kiranya tidak perlu diperdebatkan lebih jauh, karena sebagai Menteri Koordinator yang mengelola Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, masalah inipun sedikit banyak akan berdampak kepada ketiga kondisi diatas, jika dibiarkan membias kemana-mana.
Dalam hal ini Menkopolhukam sama sekali tidak ingin mencampuri proses hukum antara lain seperti yang telah dilaksanakan KPK, dan lembaga teknis lainnya, tetapi justru membantu dengan mendorong lembaga di atas untuk dapat menghadirkan Nazaruddin kembali ke Indonesia.
Polemik yang berkepanjangan ini, selain menguras energi masing-masing, juga akan menyebabkan terlantarnya penyelesaian masalah-masalah lain yang memerlukan perhatian, terutama yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak.
