JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa saat ini Indonesia ditunjuk sebagai driving force di kawasan Asean. Hal tersebut karena dari awal Indonesia memiliki peran sentral dalam pembentukan Asean.
“Tadi saya memberikan satu tambahan wawasan mengenai bagaimana peran Indonesia sebagai driving force untuk kawasan Asean. Indonesia dari awal merupakan negara yang punya posisi terpenting dalam pembentukan Asean,” kata Menko Polhukam Wiranto saat memberikan ceramah kepada 185 peserta PPRA LVI dan XXI tahun 2017 di ruang auditorium Lemhanas, Jakarta, Jumat (11/8).
Menko Polhukam mengatakan, dalam perkembangannya menghadapi perubahan global, Indonesia tidak pernah surut dari tahun ke tahun. Indonesia selalu tampil secara aktif dan juga menjadi pelopor dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di kawasan Asean.
“Terakhir ini kita juga terlibat untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan, kemudian terlibat dalam kita menghadapi percobaan nuklir dari Korea Utara, juga kita terlibat langsung dalam menangani masalah terorisme dan radikalisme di kawasan Asia,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Dalam konflik Laut Cina Selatan, Indonesia menyerukan agar sengketa Laut Cina Selatan diselesaikan melalui cara-cara damai dan berdasarkan pada hukum internasional termasuk UNCLOS 1982. Indonesia juga terus mendorong penyelesaian sengketa melalui COC framework sebagai implementasi Declaration of Conduct di LCS.
“Posisi Indonesia hanya ingin agar kita ikuti undang-undang yang ada, peraturan-peraturan yang ada, perjanjian-perjanjian internasional yang sudah ada. Untuk agar keadaan yang stak ini tidak menjurus pada pertikaian, sambil kita ikut melarang jangan ada pembangunan-pembangunan di wilayah itu yang memancing pertikaian itu lebih tajam lagi,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Kemudian, Indonesia juga fokus dan menjadi pelopor dalam melawan terorisme. Hal tersebut dibuktikan dengan aktifnya Indonesia dalam Asean Convention on Counter Terrorism (ACCT). Indonesia juga menjadi pelopor penyelenggara International Meeting on Counter Terrorism di Bali dan sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters/ Cross Border Terrorism di Manado pada akhir Juli lalu.
“Hal yang sangat positif ini tentu menjadi kewajiban kita untuk memelihara posisi Indonesia sebagai driving force kawasan Asia. Karena itu, tugas-tugas teman-teman Lemhanas yang saya tahu diantara mereka pasti akan menjadi para pemimpin di negeri ini untuk terus menjaga kredibilitas pemerintah Indonesia dalam pergaulan di Asean,” kata Menko Polhukam Wiranto.
