Author :: Fathian Haroem
Date :: Rabu 08/10/2011 @ 10:39
Al Qur’an mensinyalir bahwa manusia selalu membuat kerusakan di bumi dan melakukan pertumpahan darah. Sangat ironis dibandingkan malaikat yang digambarkan selalu bertasbih, bertahmid dan mensucikan Allah SWT. Sinyalemen ini dapat menjadi bahan renungan kita, karena ternyata di berbagai belahan bumi ini telah terjadi tindakan anarkhis sampai menimbulkan korban jiwa. Tak lepas aksi kekerasan juga terjadi di Inggris yang dikenal sebagai Negara yang sangat beradab, modern dan kualitas SDM nya sangat meyakinkan. Namun jika diperhatikan, berbagai tindak kekerasan bahkan terorisme yang terjadi di mana-mana mempunyai penyebab yang sama atau hampir bersamaan. Tindakan kekerasan hampir selalu disebabkan karena adanya pihak-pihak yang tidak puas. Ketidakpuasan itu juga hampir selalu disebabkan karena adanya perlakuan yang tidak adil atau diskriminasi. Oleh sebab itu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa perlu memperhatikan dua hal tersebut.
Pemerintah sebenarnya sudah tepat dalam mengambil langkah kebijakan untuk penyelesaian konflik Papua. Penyebab utama terjadinya kemelut di Papua adalah adanya rasa ketidak adilan bagi masyarakat Papua, ditudingkan ke pemerintah Pusat yang kurang memperhatikan pembangunan di wilayah Papua. Diterbitkannya UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua adalah untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di Papua, hanya saja implementasinya masih terdapat kendala-kendala, sehingga persoalan Papua tidak kunjung selesai.
Persoalan terorisme juga sangat mungkin disebabkan karena adanya factor ketidakpuasan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh sebab itu, untuk penyelesaian permanen masalah-masalah terorisme harus dicari penyebab utamanya.
