Tiga Rumus Menko Polhukam Hadapi Terorisme Dunia

Dibaca: 170 Oleh Monday, 17 July 2017Berita
Tiga Rumus Menko Polhukam Hadapi Terorisme Dunia

Sentul – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan dibutuhkan tiga rumus untuk melawan terorisme di dunia. Dikatakan bahwa aksi teror yang dilakukan oleh teroris saat ini bukan untuk satu negara saja melainkan untuk meneror satu dunia, sehingga tidak mungkin bisa diatasi oleh single State.

“Itulah mengapa dibanyak pertemuan bilateral dan regional semuanya sepakat bahwa terorisme harus diberantas bersama. Pada saat saya berkunjung ke Rusia, mereka mengharapkan ada satu peta, anatomi khusus mengenai bagaimana anatomi terorisme seluruh dunia. Sehingga dengan mudah negara-negara lain bisa memonitor kegiatan mereka, saling memberikan informasi, saling bahu membahu, saling melakukan kontak untuk bagaimana kita bisa efektif melakukan gerakan anti terorisme yang nyata-nyata menimbulkan kerugian tidak hanya jiwa manusia tetapi juga materil,” kata Menko Polhukam Wiranto dalam acara HUT ke-7 Badan Nasional Peberantasan Terorisme (BNPT) di Sentul, Bogor, Senin (17/7).

Tiga hal tersebut yang pertama yaitu sinergi atau kebersamaan. Menko Polhukam mengatakan, jika negara-negara lain dengan Indonesia sudah sepakat melawan terorisme dengan cara kerjasama, maka di Indonesia sendiri menjadi sangat menyedihkan jika tidak ada kerjasama. Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang dianggap cukup maju melawan terorisme namun tidak mampu untuk bekerjasama.

“Ini sungguh sangat ironis. Oleh karena itu, saya betul-betul menghimbau kepada tidak hanya pejabat-pejabat pemerintahan, tidak juga hanya aparat keamanan, tetapi seluruh elemen masyarakat bahwa melawan terorisme rumusnya adalah sinergi kebersamaan,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Selain itu, Menko Polhukam juga sangat menyesalkan lambannya revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Diakui bahwa di satu sisi banyak pasal-pasal yang dihadapkan dengan masalah hak asasi manusia. Namun, menurutnya, seluruh masyarakat Indonesia saat ini sedang menghadapi kelompok-kelompok yang tidak hormat, tidak mentaati dan melanggar hak asasi manusia, tapi pada saat melawan teroris pemerintah mesti memperhitungkan masalah hak asasi manusia pada mereka.

“Ini sesuatu yang sangat mengherankan dan membuat kita kadang cukup geram,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Namun, lanjutnya, pemerintah saat ini cukup gembira bahwa atensi masyarakat sudah cukup besar. Karena sudah banyak kesadaran masyarakat untuk jadi bagian dari sistem pelaporan cepat atau early warning system dengan segera melaporkan jika di lingkungannya ada hal-hal yang mencurigakan.

“Maka sungguh sangat penting membangun kembali sistem keamanan lingkungan di masyarakat atau Siskamling. Karena dialah mata telinga yang terdepan untuk mengetahui secara dini aktifitas dari terorisme itu,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Rumus kedua yaitu total. Menurut Menko Polhukam, saat ini kegiatan terorisme sudah menggunakan seluruh spectrum kehidupan masyarakat. Dikatakan, cara-cara teroris menteror tidak hanya dalam satu wilayah saja tetepi sudah masuk dalam seluruh kehidupan masyarakat, seperti sistem komunikasi, sistem pendidikan, ekonomi, sistem perbankan, bahkan hal-hal lain yang menyangkut narkotika.

Bahkan, lanjutnya, pada saat pertempuran awal di Syria mereka melakukan konsep konvergen, artinya mengundang militan-militan teror seluruh dunia untuk bergabung di Syria. Mereka di brainwash ideologinya, dilatih untuk berperang dan diajak untuk berperang.

“Maka melawan mereka pun tidak bisa sepotong-sepotong. Saat ini mereka sudah mulai menggunakan sistem cyber untuk mendidik lone wolf di semua negara untuk bisa secara mandiri melakukan teror dan ini sudah masih di Indonesia. Jadi kita harus hadapi secara total,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Rumus terakhir yang tidak kalah pentingnya yaitu hadapi teroris dengan serius. Menko Polhukam mengatakan, untuk masalah keseriusan ini Indonesia selalu ingin tampil ke depan. Bukan karena ingin tampil menjadi terkenal tapi ingin mengajak negara-negara sahabat mengajak untuk terus waspada menghadapi terosime itu. “Jadi ini yang harus kita kembangkan. Tiga hal yaitu sinergi, total dan serius,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Terkait

Gabung dalam diskusi 1 komentar

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel