Deputi Bidkoor Pollugri Kemenko Polhukam: Indonesia Perlu Antisipasi Dampak Covid-19 Bagi Peacekeepers

Dibaca: 111 Oleh Tuesday, 23 June 2020June 30th, 2020Berita, Deputi II Bidkor Polugri
img 20200623 wa0095
SIARAN PERS No. 117/SP/HM.01.02/POLHUKAM/6/2020
Polhukam, Jakarta – Pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan baru terhadap persiapan, deployment, dan rotasi pasukan pada Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Indonesia sebagai negara kontributor urutan delapan besar pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, perlu mengantisipasi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak dari Covid 19 tersebut. Demikian pernyataan Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Lutfi Rauf dalam FGD virtual Antisipasi Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Deployment Pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB, Selasa (23/6/2020).
FGD diselenggarakan oleh Kedeputian Bidkoor Pollugri diikuti oleh 64 peserta dari K/L terkait, antara lain, Kemlu, Polri, Mabes TNI, BIN, Setkab, PMPP TNI serta unit Satgas Garuda misi pemeliharaan PBB di luar negeri. Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Dubes/Kepala Perwakilan RI di Khartoum (Sudan), Nairobi (Kenya), Abuja (Nigeria), Beirut (Lebanon) dan Dakar (Senegal).
Diskusi yang dimoderatori Ramadansyah (Asdep Organisasi Internasional Kemenko Polhukam), mendengarkan tiga narasumber yaitu Grata Werdaningtyas (Dir. KIPS Kemlu), Krishna Murti (Karo Misi Internasional Polri), dan Amar Wahyudi (PMPP TNI). Diskusi mengidentifikasi sejumlah masalah sebagai dampak pandemic covid-19, antara lain, tertundanya rotasi, kesulitan transportasi akibat ditutupnya bandara, adaptasi dengan protkol baru PBB, dan persiapan-persiapan khusus dalam pre-deployment. Peserta diskusi sepakat bahwa keselamatan, keamanan, dan kesehatan peacekepeers Indonesia adalah hal utama.
Semua peserta diskusi menyuarakan kedukaan mendalam atas gugur Serma Rama Wahyudi. Peacekeeper Indonesia yang gugur saat bertugas di misi MONUSCO, Congo, pada 22 Juni 2020.
Berdasarkan data PBB per 31 Mei 2020, terdapat 2.842 personel Indonesia di 8 misi PBB. Angka tersebut terdiri dari 318 polisi, military experts 23 orang, pasukan militer 2461, dan staf 40 orang. Mereka bertugas di 8 dari 14 misi pemeliharaan perdamaian PBB, yaitu: MINUSCA (Central African Republic), MONUSCO (Republik Demokratik Kongo), UNAMID (Darfur, Sudan), UNISFA (Abyei, Sudan), UNIFIL (Lebanon), UNMISS (Sudan Selatan), MINURSO (Sahara Barat), dan MINUSMA (Mali). Di negara-negara misi tersebut juga turut terkena pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan data per 8 Juni 2020, jumlah yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 di Sudan (6081), Kongo (4016), Afrika Tengah (1634), Mali (1533), Libanon (1331), Sudan Selatan (1317) dan Sahara Barat (9).
Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel