Kedeputian VI Bidkor Kesbang Kemenko Polhukam Mengadakan FGD di Provinsi Jambi

Dibaca: 168 Oleh Thursday, 18 July 2019July 22nd, 2019Berita, Deputi VI Bidkor Kesbang
Asdep Vi Kedeputian Vi Kemenko Polhukam Mengadakan Fgd Di Provinsi Jambi

Polhukam, Jambi – Berlangsung di Hotel Abadi Kota Jambi, Deputi VI Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, melalui Asisten Deputi 4 Bidang Koordinasi Kesadaran Bela Negara, mengadakan kegiatan Focus Group Discussin dengan Tema “Implementasi NIlai-Nilai Dasar Bela Negara Guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Hadir pada acara tersebut tiga orang nara sumber, Drs. H. Asnawi MM, Kaban Kesbang Pol Provinsi Jambi, Mochammad Farizi SH, LLM, Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi dan Kol Inf Yudi P. Firdaus M. Sc, Analis Sekjend Dewan Ketahanan Nasional.

Brigjend TNI Rufbin Marpaung dalam membacakan sambutan Deputi VI Menko Polhukam mengatakan bahwa acara FGD ini bermaksud untuk untuk menghimpun saran dan masukan yang dapat dijadikan pedoman dalam mewujudkan pembinaan kesadaran bela negara di Provinsi Jambi. “Tujuan dari FGD ini adalah untuk mengkompulir saran dan masukan tentang pembinaan kesadaran bela negara serta menyusun konsep pembinaan kesadaran bela negara di Provinsi Jambi” tegas Rufbin Marpaung, Kamis (18/7/2019).

Drs. Asnawi mengatakan apabila bicara soal bela negara maka intinya adalah membicarakan empat pilar, Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. “Apabila ada warga yang tidak mengakui 4 pilar maka sama saja bukan menjadi bagian bangsa Indonesia” ujar Asnawi. Kaban Kesbang Pol Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa Provinsi Jambi meraih prestasi sebagai daerah yang paling aman dalam menghadapi pilpres dan pileg tahun 2019. “Prestasi tersebut diraih karena hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah, TNI dan Polri “ ucap Asnawi.

Sementara itu Mochammad Farizi mengatakan bahwa dari keluarga yang kuat akan muncul negara yang kuat. “Kepala keluarga yang mampu mendidik istri dan anak-anaknya akan menjadi cikal bakal negara yang kuat” ungkap Farizi yang juga seorang aktivis. Farizi mengatakan jangan sampai masyarakat menjadi objek bela negara dan sifatnya top down dan namun menggunakan pola bottom up masyarakat sebagai subjek bela negara. “Pola penyadaran bela negara salah satunya dengan membuat komunitas atau gerakan di masyarakat, sehingga pelibatan masyarakat menjadi maksimal” ujar Farizi. Dosen Hukum Universitas Jambi mengatakan meningkatkan rasa cinta tanah air dengan cara memberikan pelajaran sejarah namun dengan melakukan kunjungan langsung ke berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap daerah.

Kolonel Inf Judi P. Firdaus bahwa bela negara bertujuan untuk kemakmuran rakyat adalah merupakan tagline Dewan Ketahanan Nasional (wantanas). “Bela negara menurut UUD 1945 bukan hanya dari sisi hankam tetapi juga dari sisi lain misalnya kewarganegaraan” Ujar Judi. Ancaman bagi NKRI terbagi menjadi ancaman militer dan non militer yang harus dipahami oleh setiap warga negara. “Program Bela Negara tidak hanya dalam bentuk teori namun harus berupa aksi nyata secara sinergi dan lintas sektoral, tutup Judi.

Acara Focus Group Discussion tersebut dihadiri lebih kurang 30 orang dari perwakilan dari TNI, Polri, pramuka, tokoh agama, pejabat Pemerintah Daerah serta dosen kewiraan. Diskusi berlangsung intens dan hangat karena mendapat banyak masukan dari para peserta. Berbagai masukan tersebut akan menjadi rumusan dari FGD yang akan disampaikan kepada Menteri Koordinator Polhukam.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel