SIARAN PERS No: 74/SP/HM.01.02/POLHUKAM/6/2023
Polhukam, Bali – Semangat pembangunan Ibu Kota Nusantara harus didorong melalui sinergitas bersama dengan seluruh stakeholder guna mencapai satu tujuan bersama yakni menciptakan ibu kota masa depan Indonesia yang modern berbasis teknologi yang canggih.
Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam melalui Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara, Birgjen Pol. Asep Jenal Ahmadi pada pembukaan kegiatan “Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Dalam Rangka Penyusunan Desain Sistem Keamanan Ibu Kota Nusantara” di Bali, Jumat (23/06/2023).
Ibu Kota Nusantara merupakan ruang strategis sekaligus medan kritis yang memerlukan adanya pertahanan dan keamanan negara khusus yang terintegrasi dengan desain kawasannya. Asep menjelaskan bahwa terdapat sejumlah isu strategis seperti keamanan regional dan pertahanan geopolitik, terorisme dan radikalisme, ancaman keamanan transnasional, separatisme dan bencana alam yang merupakan bagian penting dalam merancang IKN.
“Perlu adanya strategi khusus dalam bidang pertahanan dan keamanan yang diterapkan dalam desain ibukota baru, untuk menghadapi isu-isu strategis tersebut,” ungkap Asep.
Asep menjelaskan bahwa pembangunan IKN merupakan bentuk realisasi visi Indonesia tahun 2045 dan upaya untuk merubah paradigma pembangunan menjadi Indonesia-sentris. “Terdapat 3 tujuan utama IKN, yakni simbol identitas nasional, kota berkelanjutan di dunia, serta sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan,” tambah Asep.
Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvemsional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara menekankan bahwa pemindahan IKN tidak hanya sekedar memindahkan gedung atau bangunan, melainkan budaya kerja dan pola pikir baru, serta sistem dan SDM yang dipersiapkan dengan baik.
Melalui forum ini, Asep mengajak para peserta untuk terus berpartisipasi secara aktif dengan memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif, agar dapat dapat melengkapi dan menyempurnakan konsep pedoman dalam membuat desain keamanan dan pertahanan. “Sehingga forum ini dapat menjadi wadah dari K/L terkait agar konsep tersebut dapat diintegrasikan menjadi sistem Smart Security di IKN,” tegas Asep.
Forum tersebut dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dengan paparan 3 narasumber dari Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Leonardo Sambodo, Pengamat Tata Ruang Prof. Putu Rumawan Salain, dan Direktur Perencanaan Makro IKN Agustomi Masik. Para narasumber membahas terkait latar belakang pembangunan IKN, konsep pembangunan IKN, dan konsep perencanaan tata kelola IKN dalam mendukung konsep smart city.
Sesi 2 dilanjutkan oleh paparan narasumber dari CTO TOTM InterBIO Bryan Glancey, Pengamat Intelegen Keamanan Dr. Dede Farhan, dan Kepala Biro Kebijakan Strategis pada Deputi Perencanaan Anggaran Polri BJP. Sambodo Purnomo. Pada sesi kedua, para narasumber membahas konsep smart city dan smart security IKN, sistem keamanan data dalam mendukung konsep Smart Security, dan desain sistem keamanan IKN dalam rangka mendukung konsep smart security.
Humas Kemenko Polhukam RI
