Menko Polhukam: Keislaman dan Pancasila Mustahil Dibenturkan

Dibaca: 117 Oleh Saturday, 6 May 2017May 8th, 2017Berita
Menko Polhukam: Keislaman dan Pancasila Mustahil Dibenturkan

Menteri Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan bahwa Keislaman tidak mungkin dibenturkan dengan Pancasila dan Keindonesiaan, karena proses dialogis antara Pancasila dan Islam sudah terjadi sejak dahulu kala. Hal ini diungkapkan Menko Wiranto pada seminar Keislaman dan Keindonesiaan, Aktualisasi Pemikiran dan Kejuangan Hadratus Syaikh KHM Hasyim Asy’ari di MPR RI (6/05).

“Para ulama terdahulu sudah memahami bahwa Keislaman tidak mungkin dibenturkan dengan Pancasila dan Keindonesiaan. Proses dialogis antara Pancasila dan Islam sudah terjadi sejak dahulu kala. Ternyata Pancasila tidak bisa dipertentangkan dengan Islam” ungkapnya.

Pada acara tersebut.
Bahkan Menko Wiranto menegaskan, ternyata Pancasila telah mengabsorbsi nilai-nilai utama atau roh dari ajaran tauhid Islam itu sendiri. “Inilah sesungguhnya ketajaman visi dan pemahaman yang mendalam dari pendiri bangsa, yang mayoritas tokoh-tokoh Islam” tambahnya.

Dalam suasana seminar, Menko Polhukam juga mengaku selain datang  untuk mendapatkan gambaran-gambaran nyata di masyarakat dan mengupas problem-problem bernegara, ia juga ingin bersilaturahmi dengan Ulama NU Gus Sholah, yang juga merupakan pengasuh Universitas Pondok Pesantren Hasyim Asya’ri Tebu Ireng, Jombang. Seminar Keislaman dan Keindonesiaan ini juga merupakan inisiasi dari Universitas tersebut.

Selain itu, menurut Menko Wiranto, penting untuk berdiskusi langsung bersama masyarakat dan pemangku kepentingan untuk membuat sebuah keputusan. “Karena keputusan bisa adil jika diambil dari diskursus legislatif dan eksekutif, yang bersumber dari suara publik. Ini sebenarnya yang sedang saya kejar. Bagaimana putusan yang adil, jujur dan tanpa tendensi politik bisa diambil” ujarnya.

Pada Seminar Keislaman dan Keindonesiaan di gedung MPR RI tersebut, Menko Polhukam Wiranto menegaskan juga bahwa mati dan hidupnya negeri ini, jatuh bangunnya negara juga salah satunya, sangat bergantung pada masyarakat Islam. Untuk itu Menteri Wiranto menekankan bahwa hanya toleransilah yang bisa menjaga keutuhan bangsa ini. “Kembali bahwa pendahulu kita, sudah mewariskan bahwa hanya toleransilah yang bisa merawatnya. Mari kita pelihara warisan para pendahulu kita, para ulama, seperti KHM Hasyim As’yari, yakni untuk merawat kebhinekaan kita” katanya.

Humas Kemenko Polhukam

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel