Staf Ahli Menko Polhukam: Optimalisasi Potensi Maritim DIY Melalui Akselerasi Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto

Dibaca: 112 Oleh Friday, 26 May 2023Berita
D4649632 E785 4D20 A34E 44D3124650DC
SIARAN PERS NO. 64/SP/HM.01.02/POLHUKAM/5/2023

Polhukam, Yogyakarta – Wilayah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berhadapan langsung dengan Benua Australia dan Samudera Hindia harus didukung dengan pertahanan dan keamanan laut yang optimal. Keberadaan Angkatan Laut dapat mengoptimalkan potensi maritim wilayah selatan wilayah DIY.

“Wilayah selatan DIY yang berhadapan secara langsung dengan Benua Australia dan Samudera Hindia harus didukung dengan pertahanan dan keamanan laut yang optimal, melalui pembangunan dermaga Angkatan Laut di Pelabuhan Tanjung Adikarto,” kata Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman, Laksda TNI Antongan Simatupang pada rapat koordinasi Isu-isu Strategis di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (25/5/2023).

Menurutnya, dalam rangka mengejawantahkan Indonesia Poros Maritim Dunia, pembangunan DIY yang semula di sisi Utara dipindah ke sisi selatan. Alasannya, DIY memiliki garis pantai sepanjang 126 kilometer mencakup tiga kabupaten yaitu Gunung Kidul, Bantul dan Kulonprogo masuk dalam lalulintas perekonomian di wilayah Samudera Hindia. Kedua, potensi wisata bahari yang menjanjikan. Ketiga, potensi perikanan dan sumber daya lainnya yang begitu menjanjikan.

Dalam memanfaatkan posisi geografi dan sumber daya laut secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat Yogyakarta, kata Antongan, pemerintah DIY telah membangun 3 Pelabuhan perikanan (Pelabuhan Sadeng, Pelabuhan Gesing, dan Pelabuhan Tanjung Adikarto), serta membangun jalan lintas selatan yang menghubungkan Gunung Kidul, Bantul dan Kulonprogo, yang bertujuan untuk membuka isolasi ekonomi dan membangun interkoneksi antar wilayah di kawasan selatan DIY maupun Pulau Jawa.

“Oleh karenanya, untuk penguatan pertahanan di wilayah sisi selatan Pulau Jawa, keberadaan Angkatan Laut dapat semakin mengoptimalkan potensi maritim wilayah selatan DIY dan mempercepat pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto yang selama ini terhambat karena sedimentasi dan teknologi pemecah ombak yang belum optimal mereduksi ombak Pantai Selatan,” kata Antongan.

Hal senada diungkapkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Menurut Sri Sultan, pembangunan Tanjung Adikarto yang dimulai tahun 2004 sampai dengan saat ini masih belum selesai karena terkendala pembangunan breakwater, sedimentasi, dan peraturan perundang-undangan.

Sri Sultan sendiri mempunyai Visi “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Pembangunan DIY yang semula disisi Utara, saat ini dipusatkan di sisi Selatan.

Humas Kemenko Polhukam RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel