Menko Polhukam Sampaikan Permintaan Maaf Pada Masyarakat Maluku

Dibaca: 96 Oleh Friday, 4 October 2019Berita
Menko Polhukam Sampaikan Permintaan Maaf Pada Masyarakat Maluku

Polhukam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Maluku terkait penjelasan mengenai masalah pengungsi yang mendapatkan tanggapan cukup ramai di media sosial. Dikatakan, ucapan yang disampaikannya beberapa waktu  lalu tidak sama sekali bermaksud menyakiti hati atau menyinggung perasaan masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah.

“Tapi apabila ada yang tersinggung, ada yang sakit hati, secara resmi tulus saya minta dimaafkan,” kata Menko Polhukam Wiranto usai bertemu dengan para tokoh Maluku di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Menurut Menko Polhukam, sekarang yang terpenting adalah fokus pada bagaimana melakukan aksi-aksi membantu masyarakat yang terdampak bencana di Maluku. Dari laporan yang diterima, masih ada masyarakat yang terdampak bencana tinggal di hutan dan di gunung, karena ada rasa takut terhadap adanya tsunami ataupun gempa susulan yang sangat dahsyat. Padahal dari laporan-laporan lembaga-lembaga resmi terkait masalah antisipasi gempa bumi, tidak ada informasi semacam itu.

“Kewajiban kita untuk memberikan sosialisasi, penjelasan kepada masyarakat untuk bisa kembali ke rumah masing-masing. Karena tempat pengungsian, tempat yang jauh dari pemukiman, masalah jaminan kesehatan, higienis, penyakit menular, sanitasi itu menjadi problem yang sangat besar yang bisa menyebabkan kondisi yang lebih sulit lagi untuk para pengungsi itu,” katanya.

Menko Polhukam mengatakan bahwa pemerintah pusat sudah mengirimkan bantuan untuk para korban bencana alam gempa bumi di Maluku lewat BNPB dan Menteri Sosial atas petujuk Presiden. Wiranto menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya telah mengumpulkan para menteri dan kepala lembaga terkait tentang masalah bencana, termasuk Kepala BNPB, Pak Doni Monardo, yang atas perintah Presiden harus segera melakukan aksi untuk membantu meringankan beban para penderita yang terkena bencana gempa bumi di Maluku.

Dari hasil koordinasi para menteri dan para kepala lembaga, maka sudah dapat dikirimkan bantuan dari pusat, baik melalui BNPB berupa dana segar, tenda-tenda, kebutuhan pengungsi seperti selimut dan pakaian. Selain itu ada generator dan tenda-tenda untuk rumah sakit. Menteri Sosial juga telah mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi dan juga sudah menyampaikan bantuan untuk yang meninggal sebesar 30 orang kali Rp 15 juta, serta bantuan-bantuan seperti beras dan sebagainya.

Tokoh Maluku, Letjen TNI (Purn) Suaedy Marasabessy mengapresiasi tindakan Menko Polhukam yang dengan tulus hati mau meminta maaf kepada masyarakat Maluku. Dikatakan bahwa hal ini di luar dugaannya lebih dari ekspektasinya.

“Jujur saya katakan, apa yang kami harapkan, ekspektasi kami ternyata direspon oleh Pak Wiranto melebihi apa yang kami harapkan. Tadinya kami berharap Pak Wiranto tidak perlu minta maaf, karena apa yang dikatakan oleh beliau adalah merespon informasi yang beliau terima hari itu, tetapi karena ada tanggapan masyarakat yang berpotensi mengeruhkan suasana sosial, baik di Maluku maupun terhadap pemerintah pusat, beliau dengan besar hati telah menyampaikan permohonan maaf apabila kalimat yang beliau sampaikan menyinggung beberapa pihak,” kata Suaedy.

Ia pun berharap agar ada tindak lanjut dari apa yang sekarang terjadi di Maluku, yakni bantuan-bantuan dari pemerintah pusat, segera dapat terditribusi sampai masyarakat terdampak.

Hadir pula dalam pertemuan tersebut para tokoh Maluku yaitu Laksda TNI (Purn) Kris Kaihatu, Mayjen TNI (Purn) Rudi Huliselan, Kol Inf DR. Chairussani Abbas Sopamena, Ketua Pemuda Maluku Indonesia Roni Syauta, Wakil Ketua Pemuda Maluku Indonesia Bersatu Mochtar Marasabessy, Ketua Relawan Maluku For Jokowi Jemi Talakua, dan aktivis Gempar Sam Sangaji, Rony Sapulete dan masih banyak lagi yang ikut hadir.

Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan Kemenko Polhukam RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel