Menko Polhukam Ajak Masyarakat Jaga Kesatuan Bangsa

Dibaca: 305 Oleh Thursday, 29 September 2016Berita
Menko Polhukam Ajak Masyarakat Jaga Kesatuan Bangsa

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto,  meminta masyarakat bersama-sama menjaga keutuhan bangsa Indonesia, karena merupakan warisan dari para pendahulu. “Mari kita semangat bersama-sama menjaga republik Indonesia. Kita ketahui bahwa kita ini generasi penerus, mendapatkan suatu wasiat atau warisan dari leluhur kita, dan wasiat itu atau warisan itu benar-benar sangat berharga karena didirikan dengan pengorbanan tidak hanya pengorbanan harta tetapi darah dan air mata” jelasnya pada acara Forum Koordinasi dan Sinkronisasi (FKS) Kewaspadaan Nasional di Hotel Radiant, Cirebon, (Kamis 29/9).

Menurut Menko Polhukam, tugas generasi penerus bangsa lebih mudah daripada apa yang dilakukan para pendahulu. “Ringan kita karena hanya menjaga, kita ini sebenarnya cukup berkorban untuk bersatu sebagai bangsa, berkorban adalah bagaimana kita menjaga warisan agar tidak hancur, jika kita jeli mengamati, kecuali mewariskan NKRI, leluhur kita juga memberikan guidance bagaimana membangun negara. Tergambar dalam alinea kedua UUD Negara Republik Indonesia” tegasnya dalam FKS yang bertemakan “Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme Guna Meningkatkan Kewaspadaan Dini Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.

Menurut Menko Polhukam, tantangan dalam menjaga warisan Negara NKRI tersebut saat ini sangatlah beragam. “Dalam menjaga warisan itu tidak terlepas dari berbagai ancaman. Ancaman apa saja, ancaman fisik, nonfisik, istilah jaman sekarang multidimensional dari berbagai spectrum” jelas Menteri Wiranto.

Ia menambahkan bahwa saat ini tantangan berupa invasi negara lain kecil kemungkinannya, karena invasi membutuhkan biaya yang mahal dan akan dikutuk dunia internasional jika melakukan invasi. “Tapi ada cara menguasai cara lain, yakni cara—cara yang tidak militer seperti ekonomi, mental, narkoba bisa dipakai, flu burung bisa dipakai, macam macam” tambahnya.

Menko Polhukam berbicara dihadapan jajaran aparat, organisasi masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat Cirebon untuk mensosialisasikan pentingnya deradikasilasi dan kontra radikal. “Hari ini kita mencoba menyempitkan ancaman nyata yang sudah di depan mata, radikalisme dan terorisme. Bicara terorisme sebenarnya ini merupakan satu kejahatan yang luar biasa. Ini bersifat trans-nasional. Saya berkali-kali mengatakan terorisme tidak mengenal negara, tidak mengenal UU, yang ada hanya doktrin” jelas Menteri Wiranto.

Menurut Menko Polhukam, kemiskinan menjadi salah satu sumber terjadinya radikalisme dan terorisme, dan ia meminta bersama-sama semua elemen bangsa menghilangkan sumber-sumber radikalisme hingga ke akarnya. “Kenapa terorisme tidak ada habisnya, sumber terorisme itu adalah masalah kemiskinan, kalau sumber itu tidak kita selesaikan maka pasti akan tetap muncul, ada penggantinya.  Untuk itu mari bersama-sama pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga terkait bersama-sama menghilangkan sumber-sumber yang menciptakan radikalisme” ujarnya sebelum ia menjadi saksi menandatangani deklarasi anti radikalisme dan terorisme di FKS tersebut.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua MPR Zulkifli Hasan, Direktur Eksekutif Yenny Wahid, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno.

Terkait

Kirim Tanggapan


Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel