Deputi Bidkoor Kesbang: Kepemimpinan Transformatif dan Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045

Dibaca: 42 Oleh Tuesday, 28 May 2024Berita, Deputi VI Bidkor Kesbang
IMG 20240528 WA0016

SIARAN PERS NO. 123/SP/HM.01.02/POLHUKAM/5/2024

Polhukam, Jakarta – Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Janedjri M. Gaffar, mengingatkan Indonesia Emas 2045 bukan sesuatu yang akan datang begitu saja, melainkan memerlukan kerja keras bersama dan membutuhkan kepemimpinan yang transformatif dan inovatif agar kekayaan alam, keragaman sosial, dan sumber daya manusia yang produktif mampu memberikan berkah dan manfaat positif, bukan sebaliknya, menjadi beban dan membawa malapetaka.

“Kekayaan yang melimpah itu tentu harus dikelola dengan baik. Kekeliruan pengelolaan dapat melahirkan malapetaka. Banyak negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, namun jatuh ke dalam kemiskinan dan konflik sosial,” tegas Janedjri saat mewakili Bapak Menko Polhukam RI menyampaikan sambutan pada kegiatan Dies Natalis ke-62 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Jakarta, Senin (27/5/2024)

Visi Indonesia Emas dicanangkan berdasarkan capaian yang telah diraih dan prediksi kondisi di masa yang akan datang. Capaian tersebut menjadi dasar proyeksi dengan mempertimbangkan tantangan nasional dan global serta ikhtiar yang harus dilakukan bersama segenap komponen bangsa.

“Jadi Visi Indonesia Emas bukan mimpi, melainkan target yang realistis dengan kerja keras dan kolaborasi segenap komponen bangsa,” kata Mantan Sekjen Mahkamah Konstitusi

Pada akhir sambutannya, Janedrji mengatakan bahwa dalam Pencapaian Indonesia Emas membutuhkan kepemimpinan yang transformatif, yaitu kepemimpinan yang mempunyai kesamaan visi tentang Indonesia Emas, memiliki strategi berkelanjutan untuk mencapai visi tersebut, menginspirasi, menggerakkan, dan mendorong agar setiap lapisan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pencapaian visi Indonesia Emas.

“Kepemimpinan yang transformatif dan inovatif tentu harus ada pada seluruh level, baik di dalam birokrasi pemerintahan, politik, kepemudaan maupun sosial keagamaan. Kepemimpinan yang transformatif dan inovatif tidak mungkin terwujud dengan cara instan, melainkan harus melalui pembinaan dan penggemblengan secara simultan dan berkelanjutan,” ujar Plt. Deputi VI/Kesbang.

Terkait

Kirim Tanggapan


Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel