JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menerima kunjungan kehormatan Delegasi Pakistan Institute of Legislative Development and Transparency. Dalam kunjungan tersebut, kedua negara membicarakan banyak hal seperti peran militer di Indonesia, proses reformasi di Indonesia, dan mengenai demokrasi di Indonesia.
“Mereka merasa bahwa Indonesia sebagai negara yang penduduknya beragama islam terbesar di dunia sedangkan Pakistan juga mempunyai penduduk Islam cukup besar. Mereka sangat senang melihat Indonesia sebagai bagian dari menimba pengalaman karena banyak kesamaan seperti kulturnya, agamanya, dan kehidupan masyarakatnya,” kata Menko Polhukam Wiranto usai bertemu dengan Delegasi dari Pakistan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (18/7).
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas adanya kerjasama antara Indonesia dengan Pakistan antara lain di bidang pertahanan, ekonomi serta pemberantasan tindak pidana terorisme. Khusus mengenai masalah pertahanan, Menko Polhukam Wiranto menyatakan bahwa Indonesia dan Pakistan sudah cukup lama menjalin kerjasama seperti tukar menukar perwira serta pelajar.
“Lalu sebentar lagi ada kerja sama tentang pertahanan. Kemudian juga pernah ada beberapa perwira Pakistan yang belajar ke Indonesia,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Kemudian, mengenai pemberantasan tindak pidana terorisme, Menko Polhukam menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai keistimewaan. Karena selain melaksanakan dengan hard approach yaitu memerangi terorisme, tetapi juga dengan soft approach seperti deradikalisasi.
“Kami jelaskan bahwa soft approach ini menyadarkan para aktifis-aktifis terorisme untuk kembali ke masyarakat biasa tanpa ada kebencian, tanpa ada dendam, tanpa ada niat untuk menyakiti masyarakat. Dan mereka (delegasi Pakistan) sangat setuju dan senang mengenai hal tersebut,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Hadir dalam pertemuan tersebut Pimpinan Delegasi Senator Mushahid Hussain Sayed. Kemudian annggota lainnya yaitu Syed Naveed Qamar, Senator Muhammad Javed Abbasi, Senator Lt. Gen, (Retd.) Abdul Wayyun. Selain itu, hadir pula Presiden Pildat, Ahmed Bilal Mehboob, serta anggotanya yaitu Aasiya Riaz, dan Amna Kausar.
pertahankan