Teknologi Informasi dan Komunikasi “Senjata” Hadapi Ancaman Siber

Dibaca: 2485 Oleh Wednesday, 14 December 2016Berita
Teknologi Informasi dan Komunikasi “Senjata” Hadapi Ancaman Siber

Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) menjadi “senjata” pilihan dalam mengatasi berbagai masalah terkait keamanan siber (cyber security). Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Letjen TNI Yayat Sudrajat saat membuka acara Cyber Security Joint Seminar antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan di Ruang Nakula Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 14 Desember 2016.

Sesmenko menjelaskan bahwa alur serangan melalui dunia maya dilakukan tanpa kekuatan ofensif secara fisik. “Hal ini telah menjadi tren baru dalam ilmu dan konsep perang modern di abad ke-21”, jelasnya dalam acara yang digagas oleh Desk Cyberspace Nasional dan Korea Internet Security Agency (KISA).

Untuk menghadapi ancaman siber, melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bersama seluruh pemangku kepentingan, telah sepakat untuk membangun sebuah kemitraan strategis yang komprehensif (comprehensive strategic partnership).

Kemitraan tersebut dihimpun dalam bentuk sebuah desk koordinasi di Kemenko Polhukam yang dinamakan Desk Cyberspace Nasional. “Pembentukan desk bersama ini sangat diperlukan mengingat adanya keterbatasan teknologi, SDM serta pengetahuan di bidang keamanan cyber pada masing-masing pemangku kepentingan, untuk diatasi bersama”, tutup Sesmenko.

Selain membentuk Desk Cyber Nasional, pemerintah juga terus bekerjasama dengan sejumlah negara, untuk meningkatkan kapasitas cybersecurity, termasuk salah satunya bekerjasama dengan Korea.

Indonesia dan Korea sendiri pada 2 Maret 2016 telah meluncurkan pusat kerjasama pemerintahan berbasis elektronik (e-government) yang bertempat di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kerjasama ini terjalin sejak ditandatanginnya MoU tentang e-government pada Juli 2013.

whatsapp-image-2016-12-14-at-10-34-31-1Selain kerjasama terkait e-government, salah satu wujud kerjasama Indonesia- Korea dalam cybersecurity, yakni melalui joint seminar ini.

Joint seminar Korea dan Indonesia yang dilaksanakan selama dua hari, yakni 14 dan 15 Desember, menghadirkan empat tema besar yakni, e-Government Cybersecurity, Cyber Threats Prevention Systems, Cyber Crime Response, Cybersecurity Capacity Building.

whatsapp-image-2016-12-14-at-14-49-29Narasumber dari Korea berasal dari Korea Internet Security Agency (KISA) dan, NCIS atau National Computing Internet Services.

Acara Cyber Security Joint Seminar ini dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Korea Selatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, KemenpanRB, Bareskrim Polri, OJK, BI, Pusat Informasi dan pengolahan data TNI, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, serta akademisi dari Universitas Bina Nusantara.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel