Pentingnya Iman, Taqwa dan Akhlak di Era Digital

Dibaca: 7388 Oleh Wednesday, 29 January 2020Berita, Menko Polhukam
Pentingnya Iman, Taqwa dan Ahklah di Era Digital

SIARAN PERS No : 25/SP/HM.01.02/POLHUKAM/1/2020

Polhukam, Surabaya – Iman, taqwa, dan ahklak penting pada era saat ini. Pasalnya, di era digital kini kadangkala hal-hal yang tidak masuk akal mulai terjadi sehingga orang berpikir semuanya bisa diselesaikan secara digital.

Demikian pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD dalam kegiatan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) Ke-6 APTISI dengan tema “Membangun SDM Beriman, Bertaqwa, Berahklak Mulia yang Inovatif dan Produktif di Era Digital” di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020).

“Yang ada di ruangan ini pada umumnya adalah Generasi X, saya kira hampir tidak ada generasi milenial. Urut-urutan generasi kalau dihitung, mereka yang lahir tahun 60 dan sebelumnya namanya generasi baby boomer, ini biasanya gaptek (gagap teknologi), tahunya HP kirim WA (whatsapp), tapi yang canggih-canggih itu tidak bisa, saya tidak bisa. Lalu yang sesudah itu generasi X yang lahir tahun 60-80, ini sudah mengenal sedikit teknologi. Sekarang ini generasi Y, yang lahir tahun 80-2000, generasi ini lah yang disebut generasi milenial dan ini sudah serba tergantung kepada digital. Generasi Z sekarang sudah mulai ada dan sudah masuk perguruan tinggi, itu sudah mulai gila lagi terhadap digital, sehingga serba tergantung. Di sini lah kemudian manusia itu teralienasi di era digital karena sudah bisa dipenuhi oleh digital,” ujar Menko Polhukam Moh. Mahfud MD.

Oleh karena itu, kata Menko Polhukam, pentingnya iman, taqwa, dan ahklak menyertai proses digitalisasi. Menurutnya, perguruan tinggi itu punya tanggung jawab moral menjaga iman, taqwa dan akhlak sehingga mengalirkan kesetiaan kepada republik Indonesia, nasionalisme, dan menjaga negara yang besar ini sebagai milik bersama.

“Kita hanya akan maju jika kita bersama dan akan hancur kalau kita pecah, dan perpecahan itu bisa dimulai dari digital. Hoax lebih banyak dari digital, kalau hoax itu membuat fitnah, memotong berita, dan memotong perkataan,” kata Menko Polhukam Moh. Mahfud MD.

Negara Indonesia adalah negara Pancasila, berpersatuan dan berkesatuan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, di mana semua agama mengajarkan kedamaian dan persaudaraan. Hal inilah yang menjadi tanggungjawab Perguruan Tinggi secara moral untuk melaksanakannya.

“Di era digital itu digunakan untuk menguatkan iman dan taqwa bagaimana kita menghadapinya di masa depan. Era ini serba otomatisasi sehingga dengan demikian tidak boleh ada kekisruhan Perguruan Tinggi yang berlangsung terus menerus hanya karena pemilu yang 5 tahun sekali. Selesai lah sudah biar kita bekerja membangun menyiapkan kader baru bangsa ini secara sungguh-sungguh agar tidak kalah bersaing dengan orang-orang lain di dunia,” kata Menko Polhukam Moh. Mahfud MD.

Biro Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan Kemenko Polhukam RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel