PBNU Dukung Pemerintah untuk Mendahulukan Keselamatan Jiwa

3C943EB2 FE09 496E 85FB B913F7896D70
SIARAN PERS No. 109/SP/HM.01.02/POLHUKAM/7/2021
Menko Polhukam Mahfud MD mengajak pemuka agama memberikan kesadaran kepada umat, bahwa Covid ada dan masih panjang sehingga kerjasama pemerintah dengan ormas keagamaan menjadi penting. Demikian disampaikan pada sesi dialog virtual Menko Polhukam dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Senin sore (26/7), terkait pandemi Covid-19.
Hal ini disambut baik oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj. Menurutnya sekarang saatnya bergandengan tangan, partai pendukung, oposisi, masyarakat manapun, harus bergandengan tangan, “jangan sampai malah ini dibikin kesempatan untuk tujuan target politik. Tidak etis, tidak berakhlak, tidak bermoral orang yang melakukan agenda politik di saat gawat seperti ini,” ujarnya.
Said Agil menekankan, sekarang saatnya satu barisan menolong masyarakat yang terdampak Covid. “Dalam islam dikatakan ada Hifdzun-Nafs, ada Hifdzun Maal. Yaitu bagaimana menyelamatkan jiwa dulu, baru ekonomi. Yang paling penting jiwa dulu. Nyawa dulu, Kesehatan dulu. Dengan sekuat tenaga,” tambah Said Aqil.
Hadir dalam pertemuan online tersebut, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini dan jajaran pengurus. Sementara dari Kemenko Polhukam, Menko Mahfud hadir beserta Sesmenko, para Deputi, para Staf Ahli dan para Staf Khusus.
Sekjen Helmy Faishal Zaini juga menyoroti bagaimana upaya NU membangun kekebalan komunal di pesantren-pesantren sebagai prioritas. Hal ini ditanggapi Menko, bahwa sangat menarik untuk kerjasama bagaimana memaksimalkan vaksin dan membangun herd immunity di lingkungan pesantren-pesantren.
Menko beserta jajaran juga pada hari yang sama bertemu virtual pada kesempatan terpisah dengan pimpinan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI). Menko ingin mengetahui bagaimana kesan umum KWI terhadap Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid dalam hal kesehatan maupun menjaga kehidupan ekonomi.
“Kalau bisa kita ingin mencari peluang kerjasama untuk menangani Covid ini agar lebih baik, kita temukan titik-titik tertentu untuk bekerjasama.” Ujar Menko saat dialog dengan pimpinan KWI.
Ketua KWI Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan bahwa KWI kagum dengan usaha pemerintah dengan melibatkan TNI Polri dan elemen masyarakat lain yang secara mati-matian membantu dan melindungi masyarakat agar bisa terselamatkan dari ancaman virus Covid-19.
Pertemuan tersebut juga dihadiri antara lain, Romo Samuel Pangestu (Wakil Uskup Jakarta), dan Romo Adi Prasojo (Sekjen Keuskupan Agung Jakarta).
“Kami telah mengajak umat untuk memahami situasi yang berat ini yang membutuhkan kerjasama dan bersatu untuk saling membantu. Semangat keterlibatan itu kami ungkapkan dengam tiga kata yakni semakin mengasihi, semakin teribat, dan semakin menjadi berkah.” Ujar Kardinal Suharyo. (*)

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel