Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan mengakhiri kunjungannya di Fiji pada hari Kamis (31/3). Sebelum meninggalkan negara tersebut Menko Luhut menegaskan kembali Indonesia akan lebih sering mengutus Menteri atau utusannya berkunjung ke 16 negara di Kawasan Pasifik Selatan.
“Kepada Perdana Menteri Josaia Bainimarama dan Menteri Luar Negeri Ratu Inoke Kubuabola saya sampaikan bahwa kami akan konsisten hadir di wilayah ini, “ kata Menteri Luhut.
Ia menyampaikan bahwa dari rangkaian pertemuannya dengan PM Bainimarama, Menteri Pertanian, Pemukiman, Maritim dan Penanggulangan Bencana Ina Seriaritu serta dalam jamuan makan siang dengan Menteri Kubuabola, ia kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu dan bekerjasama dengan Fiji di bidang ekonomi, perikananan, pertanian, militer, budaya dan militer. Kerjasama militer dalam bentuk manajemen pengelolaan bencana seperti pelatihan menghadapi kondisi bencana dan dalam penjaga perdamaian.
“Saya harap Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan bisa segera datang ke sini untuk merealisasikan kerjasama-kerjasama tersebut. Hal ini penting untuk menunjukkan keseriusan Indonesia,” kata Menteri Luhut.
Menyinggung isu Melanesian Spearhead Group (MSG) Menkopolhukam mengatakan bahwa hal itu juga disinggung dalam pertemuannya dengan Menlu Kubuabola. Dalam pertemuan tersebut Menteri Kubuabola mengatakan niat pemerintah Fiji untuk mengusulkan agar status Indonesia di MSG dapat ditingkatkan dari Associate Member menjadi Full Member, yang akan memperkuat posisi Indonesia di kelompok negara-negara Melanesia tersebut. Menanggapi hal ini, Menteri Luhut mengatakan akan melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo, dan akan membicarakannya dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sesampainya di Jakarta nanti.
Setelah menyelesaikan rangkaian pertemuan di Fiji, hari Kamis petang waktu setempat Menkopolhukam meninggalkan Suva menuju Port Moresby untuk melakukan kunjungan resmi ke Papua Nugini selama dua hari.
