Menko Polhukam: Perguruan Tinggi Garda Terdepan dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan

Dibaca: 22 Oleh Wednesday, 20 October 2021November 9th, 2021Menko Polhukam, Berita
247488907 197566745847423 1875388504560151107 n
SIARAN PERS No. 164/SP/HM.01.02/POLHUKAM/10/2021
Perguruan tinggi mesti menjadi garda terdepan dalam mengejawantahkan agenda-agenda peningkatan wawasan kebangsaan. Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam kuliah umum di Universitas Semarang (USM), Rabu (20/10).
“Kampus tidak sebatas melakukan transfer ilmu pengetahuan, melainkan juga menjadi tempat di mana mahasiswa ditempa untuk bersikap layaknya sebagai warga negara yang memahami bangsanya sendiri,” ujar Mahfud yang juga Ketua Dewan Penyantun Universitas Semarang ini.
Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menyinggung terkait perguruan tinggi saat ini menjadi terdakwa utama di dalam kemelut korupsi di Indonesia. Mahfud menegaskan 86% koruptor adalah lulusan perguruan tinggi.
“Jika dilihat dari pelaku-pelaku korupsi dan kolusi, perguruan tinggi menjadi terdakwa utama di dalam kemelut yang menimpa bangsa ini. Terutama kemelut korupsi di Indonesia,” papar Mahfud dalam acara yang dipandu Kapolda Jawa Tengah ini.
Namun demikian, menurut Mahfud, perguruan tinggi juga memiliki peran besar dalam membawa perubahan serta kemajuan bagi negara, “Tapi juga harus diingat, bahwa Perguruan tinggilah yang membawa kemajuan terhadap bangsa ini. Berkat lulusan perguruan tinggi banyak inovasi-inovasi dilakukan di berbagai hal,” tambah Mahfud sembari mengaskan bahwa pemantapan wawasan kebangsaan tidak hanya sebatas bagaimana setiap warga negara memiliki pengetahuan yang memadai tentang rancang bangun kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Mahfud, pemantapan wawasan kebangsaan harus sampai pada level kesadaran, yaitu kesadara atas realitas keberagaman bangsanya yang dibangun di atas empat konsensus kebangsaan dan kenegaraan sebagai penopang eksistensinya.
“Baik atau tidaknya wawasan kebangsaan akan bergantung pada tingkat pengetahuan dan kesadaran seorang warga negara itu sendiri,” ujar Mahfud yang juga Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indoensia (UII) Yogyakarta ini.
Hadir dalam kesempatan ini, Kapolda Jateng Irjen. Pol. Ahmad Luthfi sekaligus memandu acara, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof. Sudharto P Hadi MES PhD, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof. Dr. Ir. Kesi Widjajanti, SE., MM, Rektor USM Andy Kridasusila SE., MM, para rektor dan para dekan fakultas hukum perguran tinggi Jawa Tengah. (*)

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel