Menko Polhukam Gelar Rakor Persiapan Pertemuan Enam Negara Asia Tenggara Bahas Masalah Terorisme

Dibaca: 94 Oleh Wednesday, 26 July 2017Berita
Menko Polhukam Gelar Rakor Persiapan Pertemuan Enam Negara Asia Tenggara Bahas Masalah Terorisme

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto melaksanakan rapat koordinasi tentang kesiapan pelaksanaan Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT). Dalam acara tersebut, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi yang membicarakan masalah melawan terorisme di kawasan Asia Tenggaran.

“Acara ini akan dilaksanakan di Manado pada tanggal 29 Juli 2017 selama dua hari, yang kita undang negara-negara yang berada di kawasan perairan Sulu yaitu New Zealand, Australia, Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia sebagai host tuan rumah,” kata Menko Polhukam Wiranto, Jakarta, Rabu (26/7).

Dikatakan, materi dalam pertemuan tersebut difokuskan pada bagaimana mempelajari anatomi, kondisi, situasai yang terjadi di Filipina Selatan untuk bersama-sama menanggulanginya. Ditegaskan bahwa semua negara di Asia Tenggara sepakat untuk tidak mau wilayahnya dijadikan sebagai basis baru dari ISIS.

“Maka yang kita lakukan adalah perbincangan apa yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk melawan kegiatan-kegiatan ISIS di Filipina Selatan dan di perairan Sulu. Apakah kita akan masuk pada wilayah cyber nya, apakah kita masuk wilayah keleluasaan kegerakannya dengan patroli maritim bersama, apakah kita tukar menukar informasi dan pengalaman, apakah kita bersama-sama melakukan pembelajaran bagaimana fighter terrorist yang kembali ke wilayah masing-masing negara, apakah kita mencoba memotong jalur-jalur logistiknya, itu semua kita akan rundingkan di sana,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Menko Polhukam kembali mengingatkan bahwa sekarang Indonesia sudah cukup dikenal sebagai negara yang dapat melakukan langkah-langkah cukup efektif dalam melawan terorisme. Dikatakan, Indonesia mendapatkan apresiasi karena tidak hanya melaksanakan dari sudut hard approach yaitu dengan langkah-langkah tegas dan keras, tetapi juga dengan cara soft approach.

“Di hulu kita cegat dengan operasi soft approach, pembinaan dan deradikalisme. Dibina untuk kemudian menjadi kekuatan untuk kembali melawan aksi-aksi terorisme. Itu yang membuat Indonesia saat ini mendapatkan apresiasi dari negara-negara lain,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Hadir dalam rakor tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komjen Pol Suhardi Alius, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin, Sekretaris Kemenko Polhukam Mayjend Yoedhi Swastono, Deputi Koordinasi Politik Luar Negeri Lutfi Rauf, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Irjen Pol Carlo Brix Tewu, serta kementerian dan lembaga terkait.

Humas Kemenko Polhukam

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel