Menko Polhukam Apresiasi Positif Aksi Damai Umat Islam

Dibaca: 100 Oleh Friday, 4 November 2016Berita
Menko Polhukam Apresiasi Positif Aksi Damai Umat Islam

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan, Wiranto memberikan apresiasi positif kepada Umat Islam yang telah menyampaikan aspirasinya dengan damai. Menurut Menko Polhukam umat Islam yang turun ke jalan pada hari ini (4/11) telah mengedepankan akhlakul karimah.

Puluhan bahkan ratusan ribu umat Islam turun ke jalan sejak pagi tadi. Namun dalam aksi tersebut bukan saja mereka telah menjaga ketertiban, melainkan juga menjaga kebersihan.

Sejumlah kaum perempuan sibuk membagikan tempat sampah plastik hitam, dan para demonstran pun dengan tertib membuang sampah di tempat yang telah disediakan tersebut.

*Pastikan  Keamanan, Sang Menko pun Turun ke Jalan*

Sebelumnya, suasana mencekam  menyeruak di layar-layar kaca televisi, karena tumpahnya ribuan bahkan belasan ribu massa yang turun ke jalan menyerukan soal tuntutan penistaan.

Media sosial dibanjiri beragam foto kerumunan massa yang membuat merinding sekaligus bertanya-tanya, apakah Ibukota aman?

Namun siapa yang menyangka di tengah jalan-jalan utama jantung ibukota yang sudah dipenuhi lautan manusia, terselip seorang Menteri. Sang Menteri mengenakan baju putih, membaur bersama masyarakat yang tengah mencari mufakat.

Sesaat sebelum keluar dari Kantornya di Medan Merdeka Barat, orang nomor satu di Kementerian Koordinator Bidang  Politik, Hukum dan Keamanan ini mengucapkan salam pada para demonstran, “Assallamuallaikum” sapanya dengan teduh.

Menko Polhukam WIranto kemudian melanjutkan perjalanannya berjalan kaki, menyebrang jembatan peyebrangan, dan melanjutkan rute hingga pintu Monas. Perjalanan sang Menteri selain ingin meninjau langsung demonstrasi 4 November, juga untuk memenuhi agenda bertemu dengan perwakilan pendemo di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensneg).

Sampai di pintu Monas, sudah ada motor Patroli jalan Raya yang menyambut Menteri Wiranto, namun tidak lama, Menko Polhukam turun dan  melanjutkan kembali perjalanan dengan berjalan kaki. Dan bukan hanya Menko Polhukam, namun Menteri Agama juga terjun ke lapangan untuk berjalan bertemu langsung dengan para demonstran. Tidak berbeda dengan Sang Menko, Menteri Agama, Lukman Hakim juga melakukan perjalanan dari kantornya ke Kemensesneg untuk sama-sama menerima para perwakilan demonstran.

Bukan hanya Menko Polhukam dan Menteri Agama yang turun ke lapangan dan menjamin keamanan, melainkan juga Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Kapolda DKI Jakarta, Irjen M. Iriawan. Para Menteri dan petinggi negeri tentunya mengikuti jejak langkah Presiden, yakni tetap hadir untuk rakyat meski beragam polemik mengisukan kondisi akan gawat.

Beredar informasi di media sosial, bahwa pertemuan dengan para perwakilan demonstran diterima Menko Polhukam karena Presiden hendak pergi dengan pesawat. Nyata-nyatanya Presiden bekerja seperti biasa, mengecek proyek infrastruktur pembangunan jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Sudah tugas dan tanggung jawab Mensesneg dan Menko Polhukam menerima perwakilan demonstran jika terjadi demonstrasi, maka ini bukanlah pertama kali.

Mengapa demonstrasi 4 November tidak dilarang dan dicegah? Seperti janji pemerintah bahwa Negara menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat yang dijamin Undang-Undang. Tugas pemerintah adalah memastikan pesta pernyataan pendapat ini agar aman. Beragam upaya dilakukan Presiden Jokowi dan jajarannya, termasuk Menko Polhukam untuk memastikan jaminan keamanan. Bukan hanya menjadikan jaminan sebuah retorika dan kebohongan, melainkan menjadikannya sebuah kepastian. Maka untuk memastikan keamanan, Menteri Wiranto tidak enggan turun ke jalan untuk memastikan adanya keamanan demi terciptanya  perdamaian.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel