Kunker ke Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menko Polhukam Bahas 3 Isu Penting di Daerah

Dibaca: 81 Oleh Wednesday, 19 May 2021Berita
Kunker ke Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menko Polhukam Bahas 3 Isu Penting di Daerah
SIARAN PERS No. 77/SP/HM.01.02/POLHUKAM/5/2021

Polhukam, Makassar – Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menghadiri Rapat Koordinasi Isu Strategis, dengan tema Penanganan Imigran Gelap/Pencari Suaka, Pertambangan Pasir di Wilayah Pesisir, dan Progres Pembangunan Proyek Strategis Nasional di Sulawesi Selatan Guna Terjaganya Stabilitas Politik, Hukum, dan Keamanan.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Laksda TNI Yusup menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan ber Ibu Kota di Makassar, secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis karena terletak di tengah-tengah Kepulauan Indonesia.

“Provinsi Sulawesi Selatan juga berada di bibir ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Selat Makassar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia. Di mana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran internasional,” jelas Laksda TNI Yusup di Makassar, Rabu (19/5/2021).

Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Dawilmar juga menambahkan bahwa Kota Makassar telah ditetapkan sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI) sehingga dijadikan sentral ekonomi maupun pembangunan nasional di wilayah Indonesia Timur.

“Di wilayah Sulawesi Selatan terdapat pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang bersifat prioritas dan nasional dengan anggaran lebih dari Rp 100 miliar dan proyek tersebut berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Berdasarkan data saat ini, pada bulan Oktober 2020 jumlah WNA yang tinggal di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 1.996 dengan rincian suaka politik sebanyak 1.672 orang dan sebanyak 324 orang lainnya adalah WNA yang tinggal sesuai persyaratan undang-undang.

“Banyaknya imigran gelap/pencari suaka yang menetap di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dapat meningkatkan potensi masalah seperti gangguan kamtibmas dan konflik sosial, selain itu terbentuknya kekuatan dari para imigran/pencari suaka dapat mengancam bangsa,” terangnya.

Adapun PSN yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu: Jalan Tol Makassar-Maros- Sungguminasa-Takalar (Mamminasata), Makassar New Port (MNP), Kawasan Industri Bantaeng, Bendungan Karalloe, Kawasan Industri Takalar, Bendungan Pamukkulu, Bendungan Passeloreng, Center Poin Of Indonesia (CPI) dan Kereta Api (KA) Trans Makassar-Parepare.

Humas Kemenko Polhukam RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel