Polhukam, Banjarmasin – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) mengadakan kegiatan Gerakan Indonesia Tertib (GIT) dengan tema kampanye keselamatan berlalu lintas dan revitalisasi pasar apung tradisional di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, Minggu (15/9/2019).
“Gerakan Indonesia Tertib merupakan bagian dari gerakan revolusi mental yang dijabarkan dalam visi membangun budaya tertib untuk mewujudkan generasi Indonesia emas,” ujar Asdep I/V Kamtibmas Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Gamal Haryo Putro, S.IP., M.S.S, M.Hum saat memberikan kata sambutan di awal acara.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik generasi muda Indonesia dengan mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, dan cara kerja yang konvensional menjadi aksi nyata yang lebih berdaya saing dengan berorientasi pada kemajuan teknologi namun sekaligus berkepribadian dalam ikatan budaya Indonesia yang kuat.
Kenyataan yang terjadi sekarang ini, pasar tradisional kini semakin di tinggalkan karena daya saingnya yang melemah bila dihadapkan dengan pasar modern. Demikian pula dengan tinggi angka kecelakaan khususnya yang menimpa anak-anak muda dan menjadi korban sia-sia di jalan raya.
“Melalui kegiatan aksi nyata ini kita semua berharap adanya inovasi-inovasi baru bagi terwujudnya kebangkitan pasar-pasar tradisional dan peningkatan kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban berlalu lintas serta mentaati semua aturan yang telah menjadi kesepakatan kita bersama,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan pekan kerja nyata gerakan nasional revolusi mental tahun 2019, yang akan diselenggarakan di Kalimantan Selatan pada tanggal 19 sampai dengan 21 september 2019.
“Kegiatan seperti ini, saya rasa harus rutin diselenggarakan. karena keselamatan dalam berlalu lintas, keselamatan dalam berkendara harus terus kita ingatkan dan harus terus kita tanamkan kepada masyarakat,” ujar Gubernur Kalsel.
Selain itu menurut Sahbirin, generasi juga terus berganti, artinya mereka sebagai generasi muda, generasi penerus, harus dapat diberikan pengetahuan terkait keselamatan berlalu lintas dan keselamatan berkendara.
Informasi yang diberikan pada setiap generasi mulai dari kelayakan kendaraan bermotor yang akan digunakan, kelengkapan surat-menyurat, pemahaman dan ketaatan terhadap rambu-rambu lalu lintas, dan hal terkait lainnya, demi
terwujudnya keamanan dan ketertiban berlalu lintas.
“Saya berharap kepada seluruh peserta, yang terdiri dari 500 unit kendaraan roda dua dan empat ini, kedepannya dapat menjadi pionir bagi masyarakat dan generasi muda lainnya, dalam keselamatan berlalu lintas dan keselamatan dalam berkendara,” jelasnya.
Biro Hukum, Persidangan dan Hubungan Kelembagaan Kemenko Polhukam RI
