Indonesia Dorong Kerjasama Antara Uni Eropa dan ASEAN Dalam Mengantisipasi Ancaman Keamanan Kawasan di Era Pandemi Covid-19

Dibaca: 161 Oleh Wednesday, 26 August 2020February 7th, 2022Berita, Deputi II Bidkor Polugri
Kemenko Polhukam RI

SIARAN PERS No : 167/SP/HM.01.02/POLHUKAM/8/2020

Polhukam, Bogor – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan melalui Kedeputian II Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion mengenai “Ancaman Keamanan Saat Pandemi Covid-19 dan Pasca Pandemi: Perspektif Uni Eropa dan ASEAN serta Implikasinya bagi Indonesia” .

Deputi II Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, Duta Besar Lutfi Rauf menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah berdampak sangat signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat di tingkat global meliputi kawasan Eropa dan Asia Tenggara.

“Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan masyarakat dan ekonomi tetapi juga menambah kompleksitas dan tekanan terhadap aspek keamanan utamanya keamanan non-tradisional,” jelas Lutfi Rauf saat membuka acara FGD di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/8/2020).

Sebagai upaya menanggulangi dampak Covid-19, Uni Eropa telah menyiapkan bantuan kepada anggotanya senilai 750 Milyar Euro serta mengambil langkah komprehensif melalui 5 pilar utama yaitu solidarity, responsiveness, preparedness, dan resilience capabilities. Selain itu, Uni Eropa juga terus beradaptasi pada ancaman keamanan diantaranya ancaman keamanan siber dan disinformasi.

Sementara itu, selain penanganan langsung Covid-19 melalui pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund , ASEAN juga mengambil langkah antisipasi ancaman keamanan non-tradisional di tengah pandemi diantaranya meningkatnya penyelundupan narkoba melalui jalur laut dan penyebaran paham radikalisme, ekstremisme di dunia maya.

Menyikapi dinamika situasi di Laut China Selatan, para Menlu ASEAN pada 8 Agustus 2020 juga telah mengeluarkan ASEAN Foreign Ministers Statement on the Importance of Maintaining Peace and Sustainibility in Southeast Asia.

“Untuk itu, penting bagi ASEAN dan Uni Eropa sebagai sebuah organisasi regional yang signifikan untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi serta terus mempromosikan pentingnya upaya bersama melalui mekanisme multilateral guna berkontribusi pada penanganan pandemi yang lebih efektif di tingkat global,” kata Lutfi.

Menurut Lutfi, FGD kali ini penting bagi Indonesia untuk mendengarkan pandangan dan belajar mengenai strategi Uni Eropa dan ASEAN dalam menanggulangi ancaman keamanan baik di tengah dan pasca pandemi Covid-19.

“Pendapat dan pandangan-pandangan baru sangat kita butuhkan untuk dapat dijadikan referensi bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi Indonesia bersama Uni Eropa dan ASEAN di masa mendatang,” kata Lutfi.

Adapun pembicara pada acara tersebut, antara lain Duta Besar Republik Federasi Jerman untuk Indonesia, YM. Peter Schoof, Deputi Sekretaris Jenderal Sekretariat ASEAN Michael Tene, Direktur Kerjasama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa Masni Eriza, serta bertindak selaku penanggap yaitu Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Rifqy Muna dan Asdep Kerjasama ASEAN Kemenko Polhukam Abdullah Zulkifli. Sedangkan moderator yaitu Asisten Deputi Kerma Amerop Vitto R. Tahar.

Kedeputian II Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel