Indonesia dan Papua Nugini Perluas Hubungan Bilateral

Dibaca: 1946 Oleh Friday, 1 April 2016Berita
Indonesia dan Papua Nugini Perluas Hubungan Bilateral

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan dalam kunjungannya ke Papua Nugini (PNG) hari Jumat (1/4) bertemu dengan para Menteri negara tersebut untuk menjajaki kemungkinan kerjasama antar kedua negara. Menko Polhukam beserta delegasi disambut oleh Menteri Luar Negeri dan Imigrasi, Kimbink Pato, Menteri Perencanaan Nasional, Charles Abel, dan Richard Maru, Menteri Perdagangan dan Industri.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut kedua belah pihak sepakat untuk mempererat hubungan RI-PNG. Kepada wartawan Menteri Pato mengatakan sangat senang dikunjungi oleh delegasi tingkat tinggi dari Indonesia.

“Bentuk kerjasama yang kami bicarakan sangat luas, dari kebudayaan, perdagangan hingga kerjasama militer. Ada juga rencana kerjasama di bidang LNG (gas alam cair) kelapa sawit, kepolisian intelligent sharing. Pada dasarnya  semua ini bertujuan untuk memperkecil ketidakcocokan diantara kedua belah pihak”, kata Menteri Pato.

Menteri Luhut menambahkan untuk mempercepat terealisasinya proyek-proyek kerjasama tersebut, bulan depan Indonesia akan mengirim Menteri Perdagangan beserta delegasi ekonominya. Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut Indonesia menawarkan untuk memberi bantuan asistensi kepada PNG yang akan menjadi tuan rumah pertemuan APEC pada tahun 2018  serta menyampaikan program infrastruktur dan ekonomi Pemerintah.

“Kami menyampaikan kepada mereka program apa saja yang kami jalankan untuk pemerataan pembangunan agar orang yang kurang mampu pun bisa menikmati kemajuan ekonomi,” kata Menko Polhukam. Ia juga mengatakan masalah keamanan di perbatasan juga disinggung, juga proyek-proyek yang akan dibangun di wilayah perbatasan.

Ketika ditanya apakah isu Melanesian Spearhead Group (MSG) juga mengemuka dalam pembicaraan itu, Menteri Pato mengatakan hal itu memang dibicarakan. “PNG mendukung penuh jika ada wacana untuk meningkatkan keanggotaan Indonesia menjadi anggota penuh. Tapi tentunya ini perlu proses,” kata Menlu Pato. PNG akan menjadi tuan rumah pertemuan MSG tahun depan.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel