Tentara Nasional Indonesia saat ini tengah serius melakukan pembersihan Narkoba di satuannya. Ini karena TNI melihat bahaya narkoba yang merupakan tantangan global harus secara tegas dihadapi. Bagi TNI, dalam kasus narkoba, institusinya akan secara tegas menghukum dan memecat anggotanya jika terbukti menggunakan atau mengedarkan narkoba. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, dalam forum konsultasi dan komunikasi (FKK) Bakohumas yang membahas tentang bagaimana Indonesia menghadapi tantangan Global di Mabes TNI Cilangkap (18/05).
“Bagi TNI sanksi menggunakan narkoba adalah dihukum kemudian dipecat. Tidak ada rehabilitasi bagi anggota TNI jika diketahui menggunakan narkoba. Dan TNI tengah melakukan bersih-bersih narkoba hingga bulan Juni. Jadi seluruh komandan terkecil sampai tingkat pangkotama dan di atasnya silahkan melakukan pembersihan terhadap prajuritnya” uajrnya dalam forum tersebut.
Menurut Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, saat ini narkoba bukan hanya menyerang masyarakat dewasa, namun juga anak-anak, dengan berbagai cara.
“Dulu narkoba dikonsumsi pada tingkat SMA usia 17,18 sampai usia 35 terkena narkoba, sekarang sudah mulai merangkak masuk ke Sekolah Dasar dengan dibujuk, atau dimasukan ke dalam sirup” jelasnya.
Bagi Laksdya TNI Didit, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk melindungi masyarakat dari narkoba. Yakni dengan cara mengetahui aturan mana yang dapat meloloskan unsur atau bahan narkoba beredar di pasaran. Kemudian memperketat mobilisasi narkoba dari masuknya ke Indonesia.
“Kita harus memprotect generasi kita kedepan, pertama caranya adalah kita harus mengetahui dan memahami aturan yang dapat mempermudah gradient produksi narkoba, yang kedua proses imigrasi, yang ketiga proses eksport import ini perlu ada proteksi” tegasnya.
