Polhukam, Jakarta – Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Arief P. Moekiyat mengatakan bahwa pemerintah sangat serius mendorong upaya bela negara. Salah satunya adalah dengan melibatkan generasi milenial untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme guna mendukung tercapainya ketahanan nasional sesuai INPRES Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019.
“Untuk itulah, Desk Pemantapan Wawasan Kebangsaan melalui Sub Desk Koordinasi Nasionalisme dan Patriotisme, menginisiasi kegiatan Lomba Cipta Video bertemakan nasionalisme dan patriotisme dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 tanggal 28 Oktober lalu, dan sekaligus menyambut Hari Pahlawan tanggal 10 November,” kata Arief saat membuka acara Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Bela Negara dalam rangka menentukan pemenang Lomba Cipta Video di Jakarta, Kamis (7/11/2018).
Dikatakan bahwa lomba cipta video tersebut dilakukan karena generasi milenial kini cenderung lebih akrab dengan audio visual, dibandingkan dengan dunia teks, sehingga upaya sosialisasi bela negara kepada generasi muda akan lebih mudah apabila dilakukan melalui media audio visual. Selain itu, Arief berharap dengan diselenggarakannya lomba ini dapat meningkatkan peran generasi muda dalam implementasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam sambutannya, Arief menyampaikan bahwa peserta lomba yang telah berlangsung sejak 3 bulan lalu tersebut hanya terbatas untuk para anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI), mengingat anggotanya adalah kelompok generasi muda yang terpilih melalui proses seleksi yang ketat dan pelatiha yang intensif terkait aspek disiplin dan cinta tanah air.
Asisten Deputi Koordinasi Kesadaran Bela Negara Brigjen TNI Rufbin Marpaung sebagai Ketua Panitia Penyelenggara lomba video mengatakan bahwa antusiasme anggota PPI dalam mengikuti lomba tersebut cukup besar, hal tersebut terlihat dari beragamnya latar belakang peserta, ada yang berasal dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua. Dari video-video yang dikirimkan, panitia telah menyeleksi 10 (sepuluh) video yang akan dinilai oleh tim penilai.
“Panitia telah melaksanakan penilaian awal terhadap video yang telah dikirimkan, dan hal ini merupakan penilaian sementara supaya nanti bisa membantu para penilai untuk bisa menilai apa yang sudah sementara kami nilai. Nilai kami ini tidak mengikat, keputusan ada pada tim penilai,” ungkap Rufbin.
Ketua PPI Gousta Feriza mengapresiasi pelaksanaan lomba cipta video yang diselenggarakan di lingkungan PPI. Dirinya mengutip ucapan Menko Polhukam pada pelaksanaan Forum Koordinasi dan Sinkronisasi tentang Literasi Media Sosial Untuk Bela Negara pada bulan Maret 2018 lalu bahwa saat-saat sekarang ini diperlukan senjata-senjata yang bukan senjata api ataupun meriam, melainkan senjata untuk menangkis hal-hal yang dapat memecah belah bangsa.
“Terima kasih yang tak terhingga dan apresiasi yang sangat tinggi kami ucapkan dari pengurus pusat Purna Paskibraka Indonesia, karena dapat kesempatan lagi untuk bisa terlibat dalam sebuah kegiatan yang sangat bermakna, dimana kita semua ini sekarang sedang menghadapi persoalan-persoalan krusial terkait dengan isu-isu yang bisa memecah persatuan bangsa,” kata Gousta.
Tim penilai yang menilai karya para peserta terdiri dari Deputi VI Arief P. Moekiyat, Asdep Koordinasi Informasi Publik dan Media Massa Muztahidin, Ketua Tim Media Menko Polhukam Fariza Y. Irawadi, Sekretaris Tim Media Menko Polhukam Wahyu Permana, Tenaga Ahli Menko Polhukam Agus Zaini, Kabid Media Massa Kemenko Polhukam Beben Nurfadilah, dan Kasubdit Minat Bakat dan Ormawa Kemristek Dikti Mega Gultom. Berdasarkan keputusan tim penilai, lomba cipta video dimenangkan tim dari PPI Provinsi Jawa Tengah (juara 1), PPI Provinsi Kalimantan Utara (juara 2) dan PPI Kabupaten Sukoharjo (juara 3).
Biro Hukum, Persidangan dan Hubungan Kelembagaan
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
