Bertemu Dubes Myanmar, Menko Polhukam Bahas Masalah Internal di Myanmar

Dibaca: 60 Oleh Monday, 30 October 2017Berita
Bertemu Dubes Myanmar, Menko Polhukam Bahas Masalah Internal di Myanmar

Polhukam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Myanmar untuk Indonesia Ei Ei Khin Aye di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/10/2017). Pertemuan tersebut membahas banyak hal, khususnya terkait kondisi internal di Myanmar.

“Saya pagi ini bertemu dengan duta besar Myanmar untuk Indonesia, kita membincangkan banyak hal tentang kondisi internal Myanmar dan hal-hal yang telah dilakukan oleh international community, utamanya yang menyangkut masalah kemanusiaan,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Menko Polhukam mengatakan, Indonesia telah berperan aktif untuk ikut menyelesaikan masalah yang terjadi di Myanmar karena untuk solidaritas ASEAN. Dijelaskan bahwa negara ASEAN mempunyai hubungan historis yang sangat panjang, dan dari hubungan yang sangat dekat itu maka semua negara ASEAN tetap bisa menjaga stabilitas, terutama dari sisi keamanan, walaupun di wilayah lain tentu bergejolak.

“Karena itu, semangat solidaritas ASEAN ini bagaimana kita bisa mengambil bagian untuk memberikan solusi, membantu meringankan masalah yang ada di Myanmar,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Sebagaimana diketahui, atas petunjuk Presiden RI, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan banyak langkah secara langsung untuk bagaimana Indonesia bisa memberikan bantuan langsung, atau pun bagaimana Indonesia bisa membangun semangat dari berbagai pihak untuk ikut menyelesaikan masalah Myanmar, terutama masalah Rakhine State dan masalah-masalah pengungsian di Bangladesh.

“ Tadi juga Dubes membicarakan banyak hal mengenai itu, masalah pengungsian di Bangladesh yang sarat dengan problem kemanusiaan, kemudian juga bagaimana memisahkan antara masalah-masalah yang menyangkut pengungsian, masalah agama dan masalah politik,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Sementara dari pihak Indonesia, Menko Polhukam menyampaikan satu pemikiran dan pandangan untuk memberikan bantuan pemikiran seperti halnya pada saat Filipina mengalami pemberontakan di Marawi. Dalam hal itu, Indonesia sebagai host dan Australia sebagai co host melakukan pertemuan dengan 6 negara termasuk Filipina untuk bersama-sama membincangkan masalah Filipina dan memberikan pandangan serta solusi yang konstruktif.

“Kita tadi juga mengusulkan hal yang sama tentang masalah-masalah yang menyangkut Myanmar, tentu nanti perlu proses. Tapi tadi disampaikan bahwa memang sudah ada kelanjutan dari proses yang telah dilakukan oleh Kemlu beberapa waktu yang lalu dan akan segera ditindaklanjuti,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas mengenai kerjasama dalam menangani masalah perdagangan manusia, human trafficking, dan lainnya.

Kemudian, Menko Polhukam bersama Dubes Myanmar juga membahas penanggulangan terorisme. Dikatakan bahwa jangan sampai masalah-masalah di Myanmar justru dimasuki oleh kepentingan-kepentingan terorisme. Indonesia pun pada saat memberikan keleluasaan pada lembaga sosial masyarakat (LSM) yang membantu ke Myanmar melakukan filter. Sehingga jangan sampai membantu ke sana justru mencampuri urusan dalam negeri tetapi betul-betul membantu untuk urusan kemanusiaan.

Saat ditanya mengenai adanya ancaman terhadap komunitas Budha di Indonesia, Menko Polhukam mengungkapkan bahwa jangan sampai masalah di Myanmar ikut mempengaruhi kepentingan di negara lain, termasuk Indonesia. Ia berharap jangan sampai masalah di negara lain mempengaruhi masalah internal Indonesia.

“Itu yang kita jaga. Indonesia beda konstruksi pemahaman masalah ideologi, konstruksi masalah keberagaman, konstruksi masalah dalam agama, itu ada perbedaan. Karena itu tidak bisa kita membandingkan satu negara dengan negara lain,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel