Ancaman Kejahatan Cyber Tidak Akan Hentikan Pemanfaatan Teknologi

Dibaca: 247 Oleh Thursday, 21 July 2016Berita
Ancaman Kejahatan Cyber Tidak Akan Hentikan Pemanfaatan Teknologi

Pemanfaatan cyberspace yang berdampak kepada ancaman cyberwar, cybercrime dan cyber terrorism tidak dapat menghentikan pemanfaatan cyberspace yang sudah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini diungkapkan oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, dalam acara latihan bersama penanganan cyber attack di kantor Kemenko Polhukam, Rabu (20/07).

Menteri Luhut menambahkan, “Teknologi berkembang sangat cepat dan teknologi berdampak sangat tinggi pada kehidupan kita”. Menurutnya pemanfaatan cyberspace ini sangat penting karena kita akan terus berhadapan pada teknologi.

Dalam sela-sela pembukaan Menko Polhukam mengatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang kurang memanfaatkan teknologi dalam sistem pemerintahan sehingga berakibat inefisiensi. “Negara kita termasuk yang tidak efisien, inefIsiensi di negeri kita termasuk tinggi sekali”. Menteri Luhut menambahkan bahwa hal tersebut mulai berubah seiring dengan pemerintahan Jokowi. “Sekarang pemerintah kita sudah mulai banyak menggunakan elektronik, seperti e-KTP dan sistem pajak dengan tax amnesty yang nantinya akan bekerjasama dengan World Bank”, tambahnya dalam acara tersebut.

Acara pelatihan bersama ini terselenggara melalui Desk Cyberspace Nasional (DCN) yang bekerja sama dengan Pemerintah Negara Belanda dan Australia. Pelatihan akan dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 20 dan 21 Juli 2016, di Ruang Nakula, Gedung A Lantai VI Kemenko Polhukam.

Kegiatan ini akan diikuti oleh multistakeholders yang berkaitan dengan bidang Cyber Security dari berbagai Kementerian dan Lembaga, baik dari sektor pemerintahan, Industri, Privat/Swasta, Asosiasi, Komunitas dan Operator Telekomunikasi.

Sementara itu, narasumber yang memberikan pelatihanan berasal dari Tim Desk Cyberspace Nasional Kemenko Polhukam, Tim Australian Strategic Policy Institute (ASPI) dan Tim Kedutaan Besar Belanda di Indonesia.

Pelatihan yang dibuka oleh Menko Polhukam ini merupakan preliminary dari acara Global Converence on Cyberspace (GCCS) yang diusulkan oleh Pemerintah Belanda melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta. Belanda berharap agar GCCS dapat diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2017 dengan menghadirkan perwakilan  dari 50 negara.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi trigger dalam penanganan masalah-masalah serangan cyber terutama kebutuhan akan tata kelola (SOP – Standard Operation Procedure) berupa koordinasi dan sinkronisasi dari multistakeholder yang berperan dalam cyberspace nasional. Tata kelola ini sangat dibutuhkan ketika terjadi insiden akibat serangan cyber.

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel