Dampingi Presiden, Menko Polhukam Kunjungi Pekan Baru Tinjau Penanganan Karhutla

Dibaca: 40 Oleh Monday, 16 September 2019Berita, Menko Polhukam
Bertemu KPI, Menko Polhukam Ajak Bekerjasama dan Jaga Keharmonisan

Polhukam, Jakarta – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto melakukan kunjungan kerja ke Pekan Baru, Riau, dalam rangka meninjuan penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan. Rencananya, usai tiba di Pekan Baru akan langsung dilaksanakan rapat oleh para Kepala Daerah serta Menteri dan Kepala Lembaga terkait, kemudian esoknya akan dilakukan peninjauan ke lapangan.

“Presiden ingin langsung melihat dan mendapat laporan dari salah satu wilayah kebakaran yakni di Pekan Baru. Ini menunjukkan bahwa Presiden sendiri merasa sangat prihatin tentang hal ini dan memberikan perhatian khusus sampai beliau ingin melihat, langsung meninjau dan ingin mendapatkan laporan-laporan di daerah-daerah yang rawan kebakaran,” kata Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Senin (16/9/2019).

“Sore ini beliau akan berangkat, nanti malam beliau akan melakukan rapat Karhutla di Pekan Baru, para Menteri diminta untuk laporan tentang bagaimana upaya-upaya yang sudah dilakukan dan tentu hal-hal apa yang masih perlu dilakukan sehingga penanggulangan kebakaran hutan ini dapat dilaksanakan secara maksimal dan jangan sampai ada asap-asap yang menyebrang ke negara tetangga terutama yang tentu menimbulkan permasalahan antara negara,” lanjutnya.

Rapat tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menko PMK, Menteri LHK, Keepala BNPB, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, dan Menteri-Menteri serta Lembaga yang terkait langsung dengan masalah kebakaran hutan.

“Nanti bagaimana hasilnya, hasil peninjuan dan apa yang kira-kira akan diberikan pemerintah pusat untuk membantu itu, kita tunggu pada saat rapat malam itu. Malam ini langsung rapat Karhutla, besok baru beliau dan kami-kami (para menteri) langsung meninjau ke lapangan,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Mantan Panglima ABRI ini mengatakan bahwa pemerintah ingin bergerak cepat dalam menangani masalah ini. Karena menurutnya ini masalah darurat, jika tidak ditangani dengan cepat, sistematis dan dengan satu dukungan dari pemerintah akan kesulitan dalam menghadapinya.

“Oleh karena itu, TNI pun kita libatkan untuk pesawat-pesawat yang dapat dikerahkan untuk hujan buatan. Walaupun sekarang ini helikopter yang dikerahkan sudah sekitar 52 helikopter dari berbagai partisipasi dari pemerintah, dari menyewa, dan dari para pemilik perkebunan besar, semuanya sudah kita minta untuk berpartisipasi. Jumlah helikopternya sudah 52, kemudian ditambah lagi 2 KASA dari TNI AU, satu CN 235, sekarang ditambah Hercules, sehingga memang pemerintah sekarang sudah melakukan langkah-langkah yang luar biasa, yang total untuk menangani masalah ini,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan Menko Polhukam dan Kementerian/Lembaga terkait, Menko Polhukam menyatakan akan terus melanjutkan penegakan hukum yang keras serta tegas kepada para pelaku pembakaran hutan dan lahan di Indonesia. Penegakan hukum ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.

Menko Polhukam juga menyatakan akan melibatkan para peladang untuk menjadi bagian dari Manggala Agni dan akan memberikan insentif atau gaji. Hal ini agar kebiasaan membakar hutan untuk membuka lahan yang merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang bisa dihilangkan dan diganti dengan tanpa membakar hutan.

Biro Hukum, Persidangan dan Hubungan Kelembagaan Kemenko Polhukam RI

Terkait

Kirim Tanggapan

Skip to content Made with passion by Vicky Ezra Imanuel